Dukung KPK, KPP Ungkap Intimidasi Pendukung Soemarmo
Jumat, 08 Juni 2012 – 14:57 WIB

Dukung KPK, KPP Ungkap Intimidasi Pendukung Soemarmo
JAKARTA - Koalisi Pemantau Peradilan (KPP) mendukung sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Mahkamah Agung (MA) yang memindahkan lokasi sidang Walikota Nonaktif Semarang, Soemarmo Hadi Suwarno (SHS) ke Jakarta. Pemindahan lokasi sidang itu untk tersangka kasus suap APBD Kota Semarang tahun 2012 agar proses peradilan berjalan dengan baik.
Untuk menyatakan dukungannya, para aktivis menemui pimpinan KPK Busyro Muqoddas di KPK, Jumat (8/6). "Kami mendukung keputusan KPK dan MA untuk memindahkan sidang Soemarmo ke Jakarta," kata anggota KPP, Nurcholis, didampingi anggota KPP Ronald (ICW), Jamil Mubarok serta Jubir KPK Johan Budi.
Aktivis LBH Jakarta itu juga mempertontonkan data pendukung berupa foto dan video yang menggambarkan situasi persidangan SHS saat menjadi saksi dalam persidangan Sekda Semarang. Dari foto dan video itu terlihat bahwa ada dua ormas pendukung SHS dan mengawal sidang hingga melakukan intimidasi pada pengunjung, termasuk Mahasiswa, NGO serta kepada Wartawan.
"Beberapa orang dari ormas pendukung datang untuk mengamankan SHS. Ruang sidang dupenuhi oleh ormas tersebut. Aktivis, NGO, mahasiswa, dan wartawan yang dilarang meliput," kata salah satu anggota KPP yang memegangi laptop berisikan foto dan video situasi mencekam saat sidang Sekda Semarang.
JAKARTA - Koalisi Pemantau Peradilan (KPP) mendukung sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Mahkamah Agung (MA) yang memindahkan lokasi sidang
BERITA TERKAIT
- BRCC Indonesia Melaksanakan Ujian Masuk Universitas Tiongkok
- Kejari Muba Menggeledah Dua Kantor Milik Alim Ali, Ada Apa?
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara
- Setelah 7 Bulan Menderita, Maesaroh Kembali ke Indonesia dengan Bantuan Sarifah Ainun
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar