Dukung Pariwisata Karimunjawa, ASDP Tingkatkan Layanan KMP Siginjai
jpnn.com - JEPARA - PT ASDP Indonesia Ferry berkomitmen terus meningkatkan kualitas layanan penyeberangan, khususnya di lintasan yang mendukung pariwisata Indonesia, seperti Jepara - Karimunjawa, yang tengah diminati wisatawan domestik maupun mancanegara.
PLT Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Faik Fahmi mengatakan, layanan penyeberangan yang dikelola ASDP Cabang Jepara sangat penting dalam mendukung akses transportasi dari dan ke Karimunjawa dengan tarif terjangkau.
KMP Siginjai juga memiliki peran vital terhadap pembangunan daerah di Karimunjawa karena satu-satunya moda transportasi yang diandalkan sebagai angkutan penumpang dan logistik di wilayah tersebut.
Adapun material yang biasa menjadi muatan KMP Siginjai ialah sayur-mayur, sembako, hingga material bangunan.
"Tidak hanya mengangkut penumpang dengan kapasitas hingga 260 orang, tetapi KMP Siginjai yang melayani Jepara-Karimunjawa juga bisa mengangkut sekitar 19 unit kendaraan. Tentu layanan ASDP di lintasan ini bisa menjadi pilihan utama, karena selain tarif terjangkau (subsidi), fisik kapal yang besar relatif lebih aman dan nyaman saat apal terhempas ombak besar," ujarnya, Minggu (20/11).
Selain itu, perekonomian di wilayah Karimunjawa juga bergantung kepada KMP Siginjai.
"Karena jika seminggu saja tidak beroperasi, masyarakat bisa menjerit karena terjadi kenaikan harga barang yang menjulang tinggi," terang Faik.(chi/jpnn)
JEPARA - PT ASDP Indonesia Ferry berkomitmen terus meningkatkan kualitas layanan penyeberangan, khususnya di lintasan yang mendukung pariwisata Indonesia,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah