Dukung Pengusutan Mafia Haji Non Kuota
Senin, 31 Oktober 2011 – 07:57 WIB
Menurut Gus Ipul, aparat kepolisian tidak boleh berpangku tangan melihat fenomena haji nonkuota atau sering disebut haji sandal jepit ini. Dia mengatakan, aparat berwajib harus pro-aktif turun ke lapangan menggali informasi dari masyarakat yang telah menggunakan atau ditipu mafia haji nonkuota. "Peristiwa di Pasuruan, tidak menutup kemungkinan terjadi di kota-kota lain di Jawa Timur," paparnya.
Baca Juga:
Selain mengritik kelemahan pengawasan hukum, Gus Ipul juga menyentil pemerintah terkait terus maraknya haji nonkuota ini. Dia mengatakan, munculnya fenomena haji sandal jepit ini merupakan contoh nyata betapa tingginya minat masyarakat untuk pergi haji. Sayangnya, minat ini tidak mendapat respon baik oleh pemerintah dengan menerapkan sistem pembagian kuota yang terbatas.
Dia mengatakan, tahun ini kuota haji Jatim hanya 35 ribu. Padahal, peminatnya bisa berlipat-lipat dari kuota tadi. Akibatnya, panjang daftar tunggu atau waiting list di jatim mencapai sepuluh tahunan.
Ada gula ada semut. Tingginya minat berhaji dan panjangnya daftar tunggu kuota pemerintah, dimanfaatkan oleh mafia haji nonkuota. Dia tidak memungkiri jika keberangkatan haji nonkuota ini tidak terlepas dari visa haji yang disediakan oleh Kedubes Arab Saudi di Jakarta.
JAKARTA - Beberapa saat sebelum keberangkatan perdana calon jamaah haji (calhaj) Indonesia ke tanah suci, Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali (SDA)
BERITA TERKAIT
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang
- Kalah di Quick Count, Ridwan Kamil Masih Tunggu Hasil dari KPU
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Menteri HAM Bereaksi Begini
- Keluarga Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Mengadu ke Polda Jateng