Dukung Petisi, Forum Honorer Galang Tanda Tangan
jpnn.com - JAKARTA - Sikap Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi yang tidak konsisten dalam mencari solusi penyelesaian tenaga honorer K2 membuat Forum Honorer Indonesia (FHI) marah.
Mereka langsung menggalang tanda tangan sebagai dukungan terhadap Komisi II DPR yang akan membuat petisi kepada pemerintah.
"FHI sangat mengapresiasi dan mendukung rencana Komisi II DPR RI melakukan petisi kepada MenPAN-RB. Sebagai bentuk dukungan tersebut FHI akan menginstruksikan lepada seluruh korwil, korda, anggota dan tenaga honorer di seluruh Indosia yang mendukung perjuangan FHI untuk menggalang tanda tangan," kata Ketua Dewan Pembina FHI Hasbi kepada JPNN, Senin (7/9).
Dia menambahkan, petisi itu merupakan bentuk pressure honorer dan DPR kepada MenPAN-RB untuk mengambil langkah cepat dana penyelesaian masalah K2. Selain itu, petisi bisa membuat Presiden Jokowi tahu tentang kinerja anak buahnya yang tidak menyelesaikan pekerjaannya.
"FHI saat ini sedang menyiapkan dan mengkordinasikan seluruh pengurus di daerah untuk aksi mogok nasional, jika pemerintah tidak menindaklanjuti kesepakatan politik dengan Komisi II DPR RI. Sebab, kunci penyelesaian K2 ada di tangan pemerintah," beber Hasbi.
FHI berharap, formula kebijakan yang akan dibuat pemerintah berdasarkan masa kerja, usia, diangkat secara bertahap sesuai kemampuan daerah dan pusat. Formula tersebut diyakini bisa menyelesaikan permasalahan honorer secara nasional. Dengan begitu, pemerintah bisa fokus menjalankan dan melaksanakan UU ASN. (esy/jpnn)
JAKARTA - Sikap Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi yang tidak konsisten dalam mencari solusi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kementerian Bertambah, ASN Belum Dipindahkan ke IKN dalam Waktu Dekat
- Mulai Januari 2025, Pekerja Indonesia Pensiun di Usia 59 Tahun
- Gabung BRICS, RI Bisa Jadi Jembatan Suarakan Kepentingan Negara Berkembang
- HMPV Merebak di Tiongkok, Dinkes Jateng Minta Warga Jangan Panik, Tetapi
- Gempa Berkuatan Magnitudo 4,2 Guncang Lombok, Tidak Berpotensi Tsunami
- Pernyataan Penasihat Kapolri Dianggap Bisa Kikis Kepercayaan Masyarakat ke Polisi