Pamit dari PDIP, Kirana Larasati Bakal Dukung Prabowo di Pilpres 2024?
jpnn.com, JAKARTA - Artis yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kirana Larasati menutuskan untuk mundur dari partai tempatnya bernaung.
Pemain sinetron Hafizah memutuskan pamit dari PDIP bertepatan dengan HUT ke-78 RI. Jabatan sebagai pengurus DPD PDIP DKI Jakarta juga ia tinggalkan.
"Dirgahayu ke-78 Republik Indonesia, di hari kemerdekaan negara Indonesia yang saya cintai ini saya Kirana Larasati ingin menyampaikan bahwa saya telah mengundurkan diri dari partai tempat saya bernaung selama ini PDIP Perjuangan," kata Kirana dalam video seperti beredar di kalangan awak media, Kamis (17/8).
Kirana mengaku, keputusan mundur ini semata karena kesibukan dalam pekerjaan. Sehingga dirinya merasa tidak totalitas dalam mengemban tugas partai yang diberikan kepadanya.
"Alasan kenapa saya mengundurkan diri dikarenakan kesibukan-kesibukan saya sehingga saya tidak bisa lagi mengakomodir pekerjaan saya sebagai petugas maupun pengurus partai," katanya.
Kirana Larasati menegaskan pengunduran diri dari PDIP ini bukan karena mencari pelabuhan politik baru untuk berpartai.
"Untuk saat ini saya tidak bergabung dengan partai manapun, terima kasih. semoga PDIP selalu berjaya, saya pamit undur diri," imbuhnya.
Sekadar informasi yang beredar Kirana akan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden di 2024. Untuk deklarasi dukungan terhadap Prabowo Subianto akan dilakukan dalam waktu dekat.
Artis yang juga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kirana Larasati menutuskan untuk mundur dari partai tempatnya bernaung.
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Hasto PDIP: Bu Megawati Mencoblos di Kebagusan bareng Keluarga
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Prabowo Bertemu MBZ, Targetkan Investasi Dagang Rp 158 Triliun