Dukung Presidensi G20, Perpusnas Terbitkan Buku 150 Penulis dari Jawa hingga Papua
Dia menjelaskan tulisan yang masuk memiliki beragam tema, seperti isu lingkungan, agama, hubungan internasional, pendidikan, kearifan lokal, dan ekonomi kreatif.
"Buku ini sangat memperkaya pengetahuan, tidak hanya untuk para pembaca, tetapi juga para elite yang nanti akan mengambil keputusan berkaitan dengan G20,” tuturnya.
Ditambahkannya, tulisan-tulisan tersebut merupakan masukan dari masyarakat untuk para kepala negara yang akan melakukan KTT di Bali.
Dosen di Universitas Khairun, Ternate, ini menjelaskan buku antologi yang sedang proses pengeditan ini merupakan perwujudan sila ketiga Pancasila.
Sementara itu, salah seorang penulis, Herman Oesman, mengulas isu lingkungan di daerah asalnya, Maluku Utara.
Dalam tulisannya, dosen sosiologi FISIP Universitas Muhammadiyah Maluku Utara tersebut mengungkapkan, Maluku Utara merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia pada 2021 yakni sebesar 16,4 persen dan para triwulan pertama 2022 sebesar 7,10 persen.
Sumbangan didominasi industri pengolahan, pertambangan dan penggalian. Namun mirisnya, masyarakat yang berada di wilayah tambang justru dililit kemiskinan dan stunting.
“Melalui tulisan kami ini, diharapkan akan ada pikiran-pikiran atau kesadaran baru bahwa ternyata lingkungan di daerah-daerah yang jauh dari kekuasaan itu, harus juga menjadi bahan perhatian utama, terutama para elite,” urainya.
Perpusnas menerbitkan buku hasil berisi tulisan dari 150 penulis dari Jawa hingga Papua dalam mendukung presidensi G20
- Presidensi G20 Afrika Selatan 2025, Indonesia Dorong Pencapaian Target SGDs 2030
- Buku Karya Jenderal Sigit Dinilai Bisa Membantu Pemberantasan Korupsi
- Mampir Guyon
- Sherpa Indonesia jadi Pemimpin Perundingan Perjalanan Akhir Presidensi G20 Brasil
- Desta Beri Dukungan Terkait Bukunya, Natasha Rizky: Dia Selalu Support
- Perpustakaan Nasional Gelar Pertemuan Pembelajaran Sebaya Tingkat Nasional 2024