Dukung Produk Hilir Kopi
Kamis, 09 Mei 2013 – 04:25 WIB
"Saat ini peluang kopi makin besar, seperti di Tiongkok ada peralihan dari minum teh ke kopi. Sedangkan di dalam negeri terlihat dari pertumbuhan caf", meskipun porsi relatif kecil. Yang besar, ialah instant maupun siap saji," kata Bayu.
Baca Juga:
Tapi di sisi lain, harus mewaspadai masuknya produk asing. Selain ekspor, pemerintah dan pelaku usaha selaras untuk menjaga pasar dalam negeri. Menurut dia, jangan sampai pasar Indonesia yang besar diisi produk lain.
"Kami masih membicarakan regulasi untuk menggenjot komoditas kopi, tapi yang utama ke depan ialah gencar promosi kopi. Selama ini, ekspor kopi relatif masih bagus, dan menjadi favorit. "Jenis kopi kita lengkap, mulai arabika, robusta sampai jenis eksotik seperti luwak," tandasnya.
CEO Aneka Coffe Industry Moenadji Soedargo menambahkan, industri hilir tumbuh secara organik dari dalam. "Sekarang, pertumbuhan konsumsi kita di atas rata-rata dunia. Selama sepuluh tahun terakhir tumbuh 8-9 persen tahun. Sedangkan, dunia hanya 2,5 persen. Berdasar volume 230 ribu ton, padahal awal tahun 2000 lalu hanya 90 ribu ton. Dapat dikatakan, produksi meningkat, tapi kalah cepat dg peningkatan konsumsi," kata dia.