Dukung PTM Terbatas, Pemda Menggiatkan Vaksinasi, Mendikbud Nadiem Mengapresiasi

Dukung PTM Terbatas, Pemda Menggiatkan Vaksinasi, Mendikbud Nadiem Mengapresiasi
Mendikbud Nadiem Makarim Foto: Ricardo/JPNN

World Health Organization menyatakan penutupan sekolah memiliki dampak negatif bagi perkembangan kesehatan, pendidikan, pendapatan keluarga, dan perekonomian secara keseluruhan.

Indonesia adalah satu dari empat negara di kawasan timur Asia dan Pasifik yang belum melakukan PTM secara penuh. Sementara, sebanyak 23 negara lainnya sudah melakukan PTM penuh.

UNICEF menyebut anak-anak yang tidak dapat mengakses sekolah secara langsung makin tertinggal. Dampak terbesar dirasakan oleh anak-anak yang paling termarjinalisasi.

Azam Izzati mengisahkan bahwa satuan pendidikannya telah melakukan persiapan untuk melaksanakan PTM terbatas seperti pengadaan sarana dan prasarana kebersihan untuk mencegah penyebaran Covid-19 serta penerapan aturan protokol kesehatan lainnya.

“Terutama bagi guru TK, sangat sulit untuk mengajar secara daring karena anak-anak butuh pendampingan dan didikan yang menyentuh aspek psikologis mereka,” ucap Azam yang mengaku minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di PAUD cenderung menurun akibat pandemi.

Erlin Oktyawardani mendukung pelaksanaan PTM terutama untuk anak usia dini karena kebutuhan anak-anak PAUD sangat perlu bimbingan dan pendampingan langsung.

“Pembelajaran daring kurang efektif untuk membangun karakter anak-anak usia dini,” jawab Erlin ketika ditanya alasan perlunya segera melakukan PTM terbatas bagi anak usia dini. (*/jpnn)


Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menegaskan setelah guru-guru mendapat vaksinasi Covid-19, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas bisa segera dilakukan. Tidak perlu menunggu sampai Juli 2021.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News