Dukung Rempang Eco City, Warga Ikhlas Bergeser Demi Ekonomi Lebih Baik
jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak delapan Kepala Keluarga (KK) di Desa Pulau Panjang, Rempang memutuskan untuk pindah ke rumah tinggal sementara yang disiapkan BP Batam.
Rumah ke delapan KK itu berdampak langsung pada pengembangan Rempang Eco City.
Keputusan delapan KK ini untuk pindah secara sukarela ke hunian sementara adalah keputusan pribadi mereka tanpa paksaan dari pemerintah.
Saat ini sudah ada 25 KK yang menempati hunian sementara yang dibangun pemerintah.
Syum Harimaryatullah atau biasa disapa Nek Syum yang merupakan warga asli Desa Pasir Panjang mengatakan keputusan keluarganya pindah dari desa Pasir Panjang karena mendukung penuh program pemerintah untuk mengembangkan Rempang Eco City demi masa depan daerahnya, khususnya anak cucunya ke depan.
"Saya pindah ke tempat yang baru secara sukarela dan penuh keikhlasan. Saya memikirkan nasib anak-cucu agar lebih sejahtera ke depannya di kampung yang baru nanti," kaya Nek Syum yang dikutip, Rabu (11/10).
Selain Nek Syum, Desi Darmawati warga Desa Pulau Panjang yang memutuskan untuk pindah ke hunian sementara memahami betul soal Rempang Eco City yang sedang dibangun oleh pemerintah.
Menurut Desi Darmawati, Rempang Eco City merupakan program yang sangat penting karena Rempang Eco City ini dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi warga.
Sebanyak delapan Kepala Keluarga (KK) di Desa Pulau Panjang, Rempang memutuskan untuk pindah ke rumah tinggal sementara yang disiapkan BP Batam.
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial
- Aplikasi Jajan Jajanan Lokal jadi Penguat Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Hunian Urban Makin Diminati, Unit Apartemen PPK Kemayoran Jadi Pilihan Strategis
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama