Dukung Romy, Kader PPP di Daerah tak Bakalan Diusung Jadi Kada
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta, H Abraham Lunggana menilai aneh langkah Romahurmuziy (Romy) cs yang tidak mengindahkan keputusan Mahkamah Partai dan Majelis Syariah serta merasa semua tindakannya benar.
"Mereka melawan Majelis Syariah dan Mahkamah Partai. Sudah kehilangan akal sehat mereka semua (red,Romy cs). Semua orang dilawan dan semua aturan ditabrak. Putusan Mahkamah Partai harus dijalankan oleh semua kader, dan keputusan atau fatwa Majelis Syariah itu hukum yang harus ditegakkan. Romy cs tidak paham AD/ART apa fungsi Majelis Syariah dan Mahkamah Partai," kata Abraham Lunggana, saat dihubungi, Kamis (16/10).
Menurut Haji Lulung, sapaan akrab Abraham Lunggana, Romy memiliki syahwat politik yang luar biasa tapi tidak terkendali secara baik sehingga melakukan apapun agar syahwatnya tersalurkan. "Dengan syahwat politik yang sudah tidak bisa terbendung, Romy rela menginjak konstitusi partai," ujarnya.
Selain itu, Lulung juga menyebut Romy pengecut dan tidak punya tanggungjawab atas apa yang diduga pernah dilakukannya seperti kasus benih, pupuk, alat pembasmi hama elektrik. "Jadi saya kira dia merapat ke kubu Jokowi karena dia pikir dia bisa selamat kalau bergabung penguasa," ujarnya.
Karena itu, Lulung berharap para kader PPP yang kini merapat ke kubu Romy cs sadar bahwa perjuangan mereka merapat ke kubu Romy akan sia-sia karena yang akan mendapatkan manfaat dari hasil muktamar Surabaya hanya Romy cs saja. Partai dan kader menjadi korban.
"Kalau ada DPW yang hadir di sana itu hanya mengantarkan Romy cs jadi penguasa. DPW tidak dapat manfaat apa-apa. Kalau DPW tetap di barisan SDA dan tetap berada dalam KMP, akan banyak kader partai yang berpeluang jadi kepala daerah dan pimpinan DPRD. Kader di daerah hendaknya sadar, mau menyelamatkan Romy cs atau partai dan kader?," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta, H Abraham Lunggana menilai aneh langkah Romahurmuziy
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024, Sudah Diantisipasi, 3 Alasannya
- PWNU Jateng Sebut Pilkada Membuktikan Kedewasaan Politik Warga
- 5 Berita Terpopuler: Kenaikan Gaji Guru Honorer Bikin Penasaran, PNS dan PPPK Makin Makmur, Kontroversi Muncul
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang