Dukung RUU Minol, Sekjen MUI Jadikan Papua Contoh Kasus
jpnn.com, JAKARTA - Sekjen MUI Anwar Abbas mendukung penuh RUU Larangan Minuman Beralkohol (Minol) yang diusulkan sejumlah anggota DPR RI.
Menurut dia, minol adalah barang yang berbahaya dan tidak bermanfaat, baik menurut ilmu agama maupun kesehatan.
"Maka pemerintah dan DPR jangan membuat peraturan yang akan membuat rakyatnya jatuh sakit serta melanggar ajaran agamanya, apalagi kalau kita ingat bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa," ujar Abbas dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/11).
Abbas kemudian memuji Gubernur Papua Lukas Enembe yang berupaya keras memerangi peredaran minol di Bumi Cenderawasih lewat Perda Nomor 15 Tahun 2013.
Menurut dia, Lukas telah melihat langsung bagaimana minol merusak warganya dan menghambat kemajuan provinsi ujung timur Indonesia tersebut.
"Beliau melihat gara-gara minuman keras produktivitas rakyatnya menjadi bermasalah. Bahkan Gubernur Papua tersebut telah menuding para penjual miras turut berperan dalam membuat punahnya orang asli Papua karena kata beliau banyak putera Papua yang meninggal akibat miras," beber Abbas.
"Apalagi kalau kita lihat kaitannya dengan penyakit HIV/AIDS, di mana seperti kita ketahui, pintu masuknya adalah dari miras," tambah dia.
Sikap anti-minol Gubernur Papua itu, tambah Abbas, jelas tidak didasari ajaran agama Islam. Ini membuktikan bahwa minol bukanlah masalah muslim semata.
Menurut Sekjen MUI Anwar Abbas minuman beralkohol alias minol merupakan pintu masuk bagi HIV/AIDS
- Program Sarapan Sehat Bergizi tak Hanya untuk Anak Didik, Tetapi juga Menyasar Para Guru
- Yohannis Manansang Berencana Bangun Rumah Sakit Internasional di Sentani
- MUI Imbau Umat Islam Pilih Pemimpin yang Berintegritas, Tidak Terima Suap dan Politik Dinasti
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua
- Dukung Penuh Pengamanan Pilkada di Puncak, Tim Asistensi Operasi Damai Cartenz 2024 Turun Gunung