Dukung Startup Indonesia, Universitas di Singapura Gandeng ITB dan Prasetiya Mulya
LKYGBPC gelombang sebelumnya pada tahun 2021 telah menerima lebih dari 850 pendaftar dari 650 universitas di 60 negara dan wilayah. RVLT50 menyertakan tim dari berbagai universitas terkemuka di Asia, Eropa, dan Amerika Serikat.
“Kami senang dapat menjadi bagian dari kolaborasi ini dan berharap kemitraan ini akan memberikan peluang bagi startup yang dipimpin oleh mahasiswa Indonesia dengan semangat untuk memecahkan masalah dan mengembangkannya di luar Indonesia. Melalui program ini, kami percaya bahwa membina talenta muda akan membawa lingkaran inovasi yang baik, serta secara terus-menerus menghasilkan perspektif dan kapabilitas baru bagi startup di Indonesia,” tambah Aprillia Annisa Hasibuan (MBA), Manajer Inkubator Bisnis, LPiK ITB.
Berkaca pada kerja sama tersebut, Dr. Krishnamurti Murniadi, Ketua Program Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya mengatakan, “Kerja sama ini merupakan salah satu langkah untuk menciptakan ekosistem yang mendukung startup lokal. Kami senang dapat menghadirkan pembicara terkemuka di bidang ini, seperti Gabrielle Tan, Asisten Direktur dari SMU IIE dan David Gunawan, CEO dari Eden Farm. Kami berharap kesempatan ini akan membuka lebih banyak kesempatan bagi mahasiswa untuk berpikir di luar Indonesia." (dil/jpnn)
Singapore Management University - Institute of Innovation and Entrepreneurship mengumumkan kerja samanya dengan dua universitas terkemuka asal Indonesia
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Pramono-Rano Unggul di Pilgub DKI, Alumni ITB Menyala Gelar Syukuran
- Begini Strategi BINUS Business School Mendorong Ketahanan Startup
- 3 Startup Ini Berhasil Mencuri Perhatian di Startup4Industry 2024
- Ahli ITB Sebut Pertamax Bukan Penyebab Kerusakan Kendaraan yang Viral di Cibinong
- MWA Tetapkan Prof Tatacipta Dirgantara sebagai Rektor ITB Terpilih
- Pupuk Kaltim Dorong Generasi Muda Berikan Solusi Inovatif untuk Ketahanan Pangan