Dukung Transisi Energi Berkelanjutan, Pertamina Genjot Kapasitas Pembangkit Panas Bumi

Dukung Transisi Energi Berkelanjutan, Pertamina Genjot Kapasitas Pembangkit Panas Bumi
Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi saat menjadi narasumber pada sesi panel Energy Transition: Innovations, Sustainability, Approaches, Strategic Efforts and Initiatives to Achieve Indonesia's Vlimate Goals yang berlangsung di Paviliun Indonesia pada acara Conference of the Parties (COP) ke-29 yang diselenggarakan di Baku Olympic Stadium, Azerbaijan. Rabu (13/11). Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, BAKU - PT Pertamina (Persero) mengakselerasi transisi energi dengan mengembangkan sumber energi bersih.

Untuk bisa mencapai transisi energi yang berkelanjutan, panas bumi menjadi salah satu sumber energi yang paling kunci.

Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menegaskan Indonesia tetap konsisten dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE).

Panas bumi menjadi sumber energi yang penting untuk menjadi sumber energi bersih yang stabil untuk memasok seluruh kebutuhan listrik nasional.

Dirjen Eniya Listiani Dewi menyampaikan itu dalam sambutannya di panel Energy Transition: Innovations, Sustainability Approaches, Strategic Efforts and Initiatives to Achieve Indonesia's Climate Goals COP 29, Rabu (13/11).

"Potensi di Indonesia sangat besar, dengan posisi strategis yang memiliki potensi panas bumi lebih dari 23 gigawatt, di mana saat ini baru dimanfaatkan sekitar 2,5 gigawatt atau sekitar 11 persen," kata Eniya dalam keterangannya, Kamis (14/11).

Eniya menegaskan dengan memanfaatkan panas bumi maka penurunan emisi bisa mencapai 22 juta ton CO2 pada tahun 2030.

Pemerintah berkomitmen untuk mendukung semua pihak dalam pengembangan panas bumi dalam negeri.

Pertamina akan meningkatkan kapasitas pembangkit panas bumi sebagai kunci mengakselerasi transisi energi berkelanjutan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News