Dukungan Fans buat Dokter Eva
jpnn.com - LONDON - Saat Chelsea bertanding, Jose Mourinho adalah pemegang komando di lapangan. Artinya, tak boleh ada figur lain yang melabrak otoritasnya. Namun, aturan itu diterabas oleh Eva Carneiro.
Dokter tim The Blues-julukan Chelsea- itu, Sabtu lalu sempat bersitegang dengan Mourinho. Itu karena dia bersama fisioterapis Jon Fearn masuk ke lapangan untuk memeriksa kondisi Eden Hazard. Nah, masuknya Eva dan Fearn itu membuat Mourinho geram.
Pelatih asal Portugal itu menganggap Eva telah bersikap lancang dengan memasuki lapangan tanpa izin darinya. Mourinho makin kesal karena saat itu pertandingan sudah memasuki menit-menit akhir, dan di lapangan hanya ada sembilan pemain.
"Saya kecewa dengan staf medis Chelsea. Sebab, meski Anda adalah seorang dokter, Anda harus mengerti aturan pertandingan. Jika Anda masuk ke lapangan untuk membantu pemain, Anda harus yakin betul bahwa pemain itu mengalami cedera serius," kecam Mourinho seperti dikutip Mirror.
"Saya yakin Eden (Hazard) tidak mengalami cedera serius. Dia ditekel dan kondisinya saat itu hanya lelah. Tim medis membiarkan kami hanya tampil dengan delapan pemain (minus kiper) di lapangan saat mereka (Swansea) melakukan serangan balik. Kami khawatir tidak mempunyai cukup pemain di dalam lapangan," keluhnya.
Bukannya memperoleh simpati, komentar Mourinho soal tindakan tim medis justru menuai antipati. Sebaliknya, fans Chelsea malah memberikan dukungan buat Eva. Eva pun berterima kasih atas dukungan yang diberikan fans The Blues. "Saya berterima kasih kepada publik atas dukungan mereka," tulis Eva di akun facebook nya.
Selain fans, dukungan juga disampaikan mantan fisioterapis Premier League Brian Morris. Pria yang pernah menjadi tenaga medis QPR dan Arsenal itu, menilai apa yang dilakukan Eva sudah tepat. "Anda tentu tak akan senang jika manajer mengkritik tim medisnya sendiri," kecam Morris.
"Saya melihat Eva sudah bertindak profesional. Dia melakukan tugasnya dengan penuh perhatian. Tenaga medis adalah sebuah pekerjaan yang sangat sulit. Karena Anda harus berada di tengah pemain dan manajer," tuturnya. (bas)
LONDON - Saat Chelsea bertanding, Jose Mourinho adalah pemegang komando di lapangan. Artinya, tak boleh ada figur lain yang melabrak otoritasnya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Trent Alexander-Arnold Dirumorkan Tolak Perpanjangan Kontrak dengan Liverpool, Gabung Real Madrid
- Liga 1: Persib Mewaspadai Tekad Persis Keluar dari Zona Merah
- Bali United Vs Persebaya: 2 Gol Kilat Meremukkan Pemuncak Klasemen
- Jakarta Electric PLN Umumkan Skuad untuk Proliga 2025, Ada Pemain Asing Baru
- Pengakuan Jorge Martin Saat Terjerumus ke Dunia Malam, Beruntung Ada Maria
- Mohamed Salah Punya Impian Bawa Liverpool Menjuarai Liga Inggris