Dukungan Militer Bukan Indikator Negara Kuat
Kamis, 25 November 2010 – 16:43 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), Fahri Hamzah mengatakan, kuatnya suatu negara tidak ditandai dengan besarnya dukungan militeristik. "Kalau dukungan militeristik yang dijadikan indikator negara itu kuat, maka pada gilirannya akan dimanfaatkan untuk mensubordinat pihak yang dikuasai (the ruled)," kata Fahri Hamzah, saat me-launching bukunya yang bertajuk "Negara, Pasar dan Rakyat", di press room DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (25/11). "Itu pula sebabnya, mengapa dalam demokrasi, peran negara dibatasi dalam cakupan tertentu, sejauh itu menyangkut kepentingan publik. Di luar itu, negara harus memberi dan menjamin kebebasan individu dan masyarakat untuk berkreasi dan menyuarakan aspirasinya, demi kemajuan dan kesejahteraan mereka," kata anggota DPR dari Dapil NTB itu.
Sejatinya, lanjut Fahri, kekuatan suatu negara akan nampak di saat ia mampu memposisikan diri sebagai pelayan, bukan "pemerintah". Karena itu katanya, demokrasi menampatkan kekuasaan sebagai sesuatu yang bersumber dari, oleh dan untuk rakyat. "Rakyat adalah pemilik absah kekuasaan, karena dari entitas rakyat-lah kekuasaan itu hadir dan mewujud," tegasnya.
Baca Juga:
Menurut Fahri, relasi negara dengan rakyat (seharusnya) adalah relasi yang saling mengisi dan menyeimbangkan kekurangan dan kelebihan masing-masing. "Itulah sebabnya, mengapa kita memerlukan konstitusi yang kita ciptakan bersama, agar tatanan kehidupan memiliki pedoman yang memastikan peran dan posisi masing-masing berjalan seimbang dan harmonis," ucapnya pula.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), Fahri Hamzah mengatakan, kuatnya suatu negara tidak ditandai
BERITA TERKAIT
- Refleksi dan Proyeksi Kemenag 2025, Saatnya Introspeksi
- Malam Tahun Baru, Ancol Hadirkan Pertunjukan 1.000 Drone hingga Pesta Kembang Api
- Kenaikan PPN dari Rakyat Akan Kembali kepada Rakyat
- Halalin Luncurkan Sistem Pembelajaran Sertifikasi Halal Berbasis Digital, Buka Peluang Kerja Baru
- Ini Kesimpulan Polisi soal Mahasiswi UPI Tewas di Gedung Gymnasium
- Menyikapi Status Tersangka Hasto, Said PDIP Harap KPK Lepas dari Intervensi