Dukungan Untuk Pengungsi yang Tersisa di Pulau Manus

Sekelompok perempuan lansia di New South Wales telah ikut dalam gerakan diam-diam yang bertujuan mendukung para pengungsi yanfg sekarang ini dipaksa meninggalkan pusat penahanan di Manus Island.
Para wanita itu, yang berasal dari Kota Kyogle di utara New South Wales, berusaha menyemangati para tahanan itu dengan mengajak mereka berkomunikasi mengenai kehidupan sehari-hari.
Kelompok ini sudah mengirimkan sejumlah ponsel ke kamp tersebut dan membeli kartu pulsa telepon untuk membuka jalur komunikasi dengan mereka yang melakukan demonstrasi setelah pusat penahanan pengungsi itu ditutup secara resmi.
Salah satu nenek dalam kelompok itu, Bridget Carr, telah berbicara dengan seorang pengungsi melalui telepon, namun mengatakan komunikasi melalui Facebook lebih murah.
"Bahasa Inggrisnya tidak begitu bagus tapi di Facebook kita bisa berkomunikasi dengan sangat baik," kata Bridget Carr.
"Sungguh, tidak banyak hal yang terjadi dalam hidupnya. Dia mengatakan kehidupannya membosankan karena tidak ada yang bisa dilakukan."
Bridget Carr mengatakan bahwa berkomunikasi dengan pria-pria ini adalah hal sepele, tapi "sangat penting".
Surat yang paling indah

ABC North Coast: Miranda Saunders
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia