Dukungan Untuk Pengungsi yang Tersisa di Pulau Manus
Nenek lain dalam kelompok ini adalah Melita Luck.
Melita Luck pertama kali menjawab panggilan ini pada 2014 dari pengacara hak asasi manusia Australia terkenal yang juga seoranng pendukung pengungsi Julian Burnside agar dia menulis surat kepada para pengungsi di Pulau Manus dan Nauru.
Dia menganggap suratnya, dengan menyertakan nomor teleponnya di surat itu, merupakan salah satu dari sedikit surat yang berhasil lolos dikirimkan ke dalam pusat penahanan pengungsi.
"Setelah tujuh bulan, saya mendapat telepon dan itu adalah koneksi pertama saya," katanya.
Telepon itu berasal dari pencari suaka Iran yang telah melarikan diri dari Iran.
Melita Luck mengatakan bahwa dia hampir meletakkan gagang telepon, meyakini bahwa itu adalah panggilan dari call center. "Tapi saya pikir Anda tidak akan mendapat telepon di jam 10 malam," katanya.
"Dia berkata 'Saya ingin mengucapkan terima kasih telah mengirimkan surat terindah yang pernah saya baca'."
Wanita asal Kyogle percaya ada ratusan orang Australia yang berbicara setiap hari dengan para pengungsi di Pulau Manus melalui media sosial dan oleh ponsel yang diselundupkan ke pusat penahanan.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata