Dukungan Untuk Pengungsi yang Tersisa di Pulau Manus

Dukungan Untuk Pengungsi yang Tersisa di Pulau Manus
Dukungan Untuk Pengungsi yang Tersisa di Pulau Manus

Dana khusus disiapkan

Melita Luck juga mengirim uang untuk panel surya yang didanai oleh dana khusus yang disiapkan melalui jaringan di kelompoknya.

"Kami telah mengirimkan uang kepada mereka melalui dana ini, jadi kami memasukkan dana ke sana dan kemudian mereka pergi ke kota dan entah bagaimana mereka berhasil mendapatkan panel surya untuk mengisi ulang berbagai barang elektronik," kata Melita Luck.

Sementara itu Nenek Janet Wilson, juga berasal dari Kyogle, terpaku pada telepon dan tabletnya dan terus-menerus berhubungan dengan pria yang dia kenal.

Dukungan Untuk Pengungsi yang Tersisa di Pulau Manus
Dua dari 600 orang pria yang tinggal tanpa dukungan layanan utama di Pusat Penahanan Pengungsi di Pulau Manus.

ABC North Coast: Miranda Saunders

Kekhawatiran terbesarnya saat ini adalah komunitas gay di pusat penahanan, karena kaum gay tidak disukai di Papua Nugini.
Janet Wilson telah berbicara dengan sejumlah tahanan yang pernah diserang di luar pusat penahanan.
Bagi Janet Wilson, hubungannya dengan para pengungsi adalah pekeraan yang didasarkan pada cinta.
Meskipun hubungan ini telah menimbulkan emosional yang besar padanya, dia mengaku akan terus melakukannya karena satu alasan:

"Sebagai seorang ibu, saya pikir kita semua menginginkan yang terbaik untuk anak-anak kita dan orang-orang ini dikirim, seringkali oleh keluarga mereka, karena mereka takut dibunuh. Keluarga mereka ingin mereka memiliki kehidupan yang lebih baik.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News