Dulu Ada Dua Ribu, Kini Tinggal Hitungan Jari
Rabu, 30 Desember 2009 – 02:02 WIB
Dulu, kawasan Lamno terkenal dengan penduduknya yang bermata biru, berambut pirang, berkulit putih, dan berhidung mancung. Mereka adalah keturunan Portugis yang beranak pinak di tempat itu. Bencana tsunami lima tahun lalu telah "melenyapkan" mereka.
Laporan ANGGIT SATRIYO, Aceh Jaya
DI Pasar Lamno, Kabupaten Aceh Jaya, ada satu toko yang terlihat berbeda dibanding toko-toko lain. Perbedaan itu terletak pada si penjaga yang lebih mirip bule daripada warga kebanyakan. Matanya cokelat kebiruan, rambutnya pirang, kulitnya putih bersih.
Penjaga toko tersebut bernama Irwandi. Pemuda 26 tahun itu adalah salah seorang "bule Lamno" yang masih tersisa. Sebab, ratusan atau bahkan ribuan rekan mereka telah musnah diterjang tsunami yang menghantam wilayah ini 26 Desember 2004 silam.
Dulu, kawasan Lamno terkenal dengan penduduknya yang bermata biru, berambut pirang, berkulit putih, dan berhidung mancung. Mereka adalah keturunan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408