Dulu Benci, Sekarang Anas dan Nazaruddin Bertemu Lagi

jpnn.com - JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum bertemu dengan bekas koleganya di partai, M Nazaruddin di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (23/3). Anas hadir sebagai saksi perkara pencucian uang yang menjerat Nazaruddin.
Saat datang, Anas memakai kemeja putih. Ia duduk di kursi barisan depan sebelah kiri menghadap majelis hakim yang menyidangkan perkara Nazaruddin di ruang sidang Kartika I, lantai I.
Sedangkan Nazaruddin yang berbatik biru, duduk di sisi kiri majelis atau sebelah kanan tim penasehat hukumnya.
Dalam sidang, Anas mengaku mengenal Nazar sejak lama. Perkenalan itu sebelum sama-sama mengurus partai. Kala itu, Nazar mengenalkan diri sebagai pengusaha.
"Ya pengusaha, rincinya tentunya saya tidak tahu. Tentunya bergerak di bidang usaha, detailnya saya tidak paham," kata Anas saat bersaksi di persidangan.
Anas mengaku pernah datang ke Graha Anugerah di Tebet, salah satu anak usaha Permai Grup milik Nazaruddin. Menurut Anas, kehadirannya saat itu sebelum ia menjadi anggota DPR. "Belum, jauh-jauh hari sebelum (menjadi) anggota DPR," ungkapnya.
Anas mengaku hadir sebagai pengurus PD bersama sejumlah rekan-rekan lainnya. Pembicaraannya pun soal partai. Setelah menjadi anggota DPR periode 2009-2014, Anas mengaku tak pernah lagi datang ke kantor Nazaruddin. Apalagi setelah menjabat Ketua Fraksi di DPR.
"Saya fokus sebagai ketua fraksi. Setelah kongres (PD di Bandung), menjadi ketua umum (PD) saya tidak mengikuti kegiatan terdakwa," jelasnya.
- Jelang Seleksi Kompetensi PPPK Tahap 2, Honorer Satpol PP Ajukan 5 Tuntutan, Poin 4 & 5 Menohok
- Tanggapi Kisruh Grup Musik Sukatani, DPR: Kapolda Tidak Bisa Lepas Tanggung Jawab
- Kapolri Jenderal Listyo Tegaskan TNI-Polri tetap Solid Pascainsiden di Mapolres Tarakan
- Wamen Viva Yoga Ajak Perguruan Tinggi Berkolaborasi Membangun Kawasan Transmigrasi
- Komisi V DPR: Langkah Kemendes Pecat Pendamping Desa karena Maju Caleg Tidak Berdasar
- Ketum PP Japto Soerjosoemarno Penuhi Panggilan Penyidik KPK