Dulu Berebut Lift dengan Mahasiswa, Kini Punya Lift Khusus

Dulu Berebut Lift dengan Mahasiswa, Kini Punya Lift Khusus
Dulu Berebut Lift dengan Mahasiswa, Kini Punya Lift Khusus
 

Saat berangkat ngantor, misalnya. Lelaki 51 tahun itu menuturkan, setiap datang di kantor, dirinya selalu disambut petugas keamanan yang memberikan hormat. Bahkan, saat hendak masuk lift, petugas keamanan sampai menahan pintu lift hingga Eman masuk.

 

Padahal, dia biasa berebut naik lift dengan para mahasiswa di kampus. Bahkan, dia sering kalah gesit dari anak-anak didiknya. Akibatnya, Eman harus rela tidak kebagian tempat di lift. Kalaupun memaksakan diri, dia sampai harus berdesakan dan nangkring di pojok depan lift. "Di sini, saya malah punya lift khusus," ungkapnya.

 

Hal serupa terjadi setiap Eman berangkat ke gedung KY. Saat ini, lelaki dengan tahi lalat di samping kumis tersebut tinggal di Hotel Acacia sembari menunggu rumah dinasnya di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat, siap dihuni. Hotel tersebut hanya berjarak seratus meter dari gedung KY. Bahkan berdiri di ruas jalan yang sama di Jalan Kramat Raya. Namun, tiap pergi ke kantor, Eman harus menumpang mobil dinas berpelat RI-61.

 

Padahal, kalau mau berjalan kaki, waktu tempuhnya justru lebih cepat. Dengan mobil dinas, Eman harus memutar mengikuti arus lalu lintas di Jalan Kramat Raya. Karena itu, dia sempat mengusulkan ke Sekjen KY Muzayyin Mahbub agar dirinya berjalan kaki saja menuju kantor.

Komisi Yudisial (KY) sejak Kamis pekan lalu (30/12) punya ketua baru. Dia adalah Eman Suparman. Baru seminggu menjadi pejabat negara yang bertugas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News