Dulu Berkemeja Batik, Sekarang Tenteng Senjata Laras Panjang
jpnn.com - PENGAMANAN di Istana Negara sedikit berbeda dari biasanya. Pasukan pengamanan presiden (Paspampres) kini menambah peralatan security door belakang Istana Negara, yang biasa dilewati para tamu dan awak media massa.
Biasanya di pelataran belakang Istana Negara itu, dijadikan tempat awak media massa menunggu menteri-menteri yang datang untuk diwawancara sebelum masuk. Namun, kini sebagian tempat itu diberi pembatas dan security door.
"Memang sekarang diperketat," ujar Mensesneg Pratikno singkat saat memasuki lingkungan Istana Negara, Jakarta, Senin (18/1).
Tadinya hanya ada tiga security door di Istana Negara. Pertama di pintu kaca, yang berdekatan dengan ruang press room dan satu di pintu masuk samping istana di Jalan Veteran III. Kemudian satu lagi di pintu masuk belakang Istana Negara. Kini bertambah satu lagi dengan security door tersebut.
Pratikno belum merinci lebih jauh soal penambahan pengamanan di lingkungan Istana Negara tersebut.
Dari pantauan JPNN, tampak sejumlah paspampres berjaga di security door. Penampilan mereka juga sudah berganti. Sebagian dari mereka tidak lagi memakai kemeja batik lengan panjang dan celana bahan hitam. Melainkan seragam lengkap yang hampir mirip dengan milik Brimob berwarna serba hitam. Yang berbeda, mereka memakai baret biru yang menjadi lambang khusus untuk jajarannya.
Para paspampres yang berganti gaya itu hanya yang ditempatkan di pintu masuk Istana. Mereka menenteng sebuah senjata laras panjang.
PENGAMANAN di Istana Negara sedikit berbeda dari biasanya. Pasukan pengamanan presiden (Paspampres) kini menambah peralatan security door belakang
- 3 Kado dari Mendikdasmen Abdul Mu'ti untuk Para Guru ASN & Honorer, Alhamdulillah
- Judi Online Kini Menyasar Komunitas Motor di Kepri
- Ratusan Burung Pipit Mati Tersambar Petir di Bandara Ngurah Rai
- 4 Lokasi Penyitaan Uang Haram Rohidin Mersyah, Nomor 1 Wow
- Begini Rohidin Mersyah Peras Anak Buah, Honor Guru Disunat
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 25 November 2024, Hujan Merata