Dulu Bilang Feodal, Kini Ruhut Dukung Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul merupakan pihak yang dulu gemar mengkritik Joko Widodo yang kini menjadi calon presiden PDIP, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI itu.
Ditemui di Gedung DPR RI, Senin (23/6), Ruhut tak membantah disinggung soal kerapnya dia mengecam capres yang akrab disapa Jokowi itu, ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Oh iya. Waktu mereka (Timses Jokowi) meminang aku, salam dari Pak Jokowi, kami katakan Pak Ruhut itu selalu mengkritik bapak (Jokowi). Oh bagus saya senang dikritik, dia senang saya," kata ungkap Ruhut menirukan penyampaian Timses Jokowi saat meminangnya jadi Timses.
Bahkan, Ruhut mengaku ketika beberapa kali bertemu Jokowi, melalui candaan Ruhut mengatakan begitulah dirinya, suka memberi kritikan. Namun Jokowi malah mengaku senang dikritik oleh Ruhut.
"Berapa kali aku ketemu Jokowi, aku suka becanda, Pak Jokowi, itulah aku (kritis). Oh saya senang Bang, Abang kritik, biar saya semangat dalam bekerja. (Ditanggapi) positif kritikan aku," jelas Ruhut menirukan tanggapan Jokowi.
Saat Jokowi baru-baru menjabat Gubernur DKI Jakarta, Ruhut sering melontarkan kritikan pedas pada mantan Walikota Surakarta itu, salah satunya dia menyebut Jokowi otoriter dan feodal karena menaikkan PAD DKI Jakarta di luar kelaziman. Seperti retribusi parkir naik 300 persen, PBB naik 800 persen.
"Tanpa sosialisasi dan penjelasan resmi dari gubernur. Tiba-tiba dia eksekusi keputusan itu. Ini indikasi aslinya Jokowi itu otoriter dan feodal. Kalau dia pemimpin, sebelum mengeruk duit rakyat, harusnya dibenahi dulu internal organisasi untuk melayani publik," tegas dia saat itu (22 Maret 2014).
Kini, Ruhut menjadi salah satu pendukung Jokowi sebagai capres yang berdampingan dengan Jusuf Kalla. Keputusan Ruhut berseberangan dengan sikap Fraksi Demokrat DPR yang mendukung pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.(fat/jpnn)
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul merupakan pihak yang dulu gemar mengkritik Joko Widodo yang kini menjadi calon presiden PDIP,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Beri Efek Jera, Bea Cukai Nanga Badau Musnahkan Barang Hasil Penindakan Selama 2 Tahun
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- PPN 12 Persen, Arus Bawah Prabowo Punya Pandangan Seperti Ini
- KPK Dalami Ekspor Batu Bara dari Pemeriksaan Dirjen Bea Cukai
- Wihadi Gerindra Sentil Dolfie PDIP: Dia Tak Jelaskan Detail Pasal 7 Ayat 4 UU HPP
- Berita Duka, Ibu Sainah Binti Marzuki Meninggal Dunia