Dulu Coblos Jokowi, Sekarang Minta Perhatian
jpnn.com, KAPUAS HULU - Tragedi yang menimpa rombongan murid taman kanak-kanak (TK) asal Desa Nanga Lungu, Kecamatan Silat Hulu, Kapuas Hulu, Sabtu (22/4) memantik reaksi masyarakat.
Saat itu, enam anggota rombongan meninggal setelah longboat yang mereka tumpangi karam.
Tak sedikit warga yang terang-terangan mengkritik pemerintah.
Salah satunya adalah Antonius Marten. Dia menilai, kecelakaan itu akibat kelalaian pemerintah.
Sebab, kondisi jalan dari desa di perhuluan menuju ibu kota Kecamatan Silat Hulu belum layak untuk dilewati kendaraan.
Bahkan, kondisi jalan dinilai lebih berbahaya daripada sungai.
“Akses jalan belum layak dilewati kendaraan dan sangat berbahaya. Maka satu-satunya jalan yang dianggap aman adalah melalui jalur Sungai Silat dan itu kemarin menelan korban jiwa,” tulis Antonius di akun Facebook-nya sebagaimana dilansir Rakyat Kalbar, Senin (24/4).
Karena itu, dia meminta Gubernur Kalimantan Barat Cornelis dan Bupati Kapuas Hulu AM Nasir memperbaiki jalan.
Tragedi yang menimpa rombongan murid taman kanak-kanak (TK) asal Desa Nanga Lungu, Kecamatan Silat Hulu, Kapuas Hulu, Sabtu (22/4) memantik reaksi
- Siswa SD Tewas saat Latihan Renang, Polisi Bergerak
- NasDem Mau Ajak Jokowi Bergabung? Willy Singgung Kenyamanan Pundak Surya Paloh
- Gerbong Nusantara: Jokowi Mewariskan Kebijakan yang Menyusahkan Rakyat
- 3 Bocah SD yang Tergelincir & Hanyut Akhirnya Ditemukan, Begini Kondisinya
- Cawagub Jabar Temui Jokowi di Solo, Ini Salah Satu Isi Pembicaraan
- Mohon Doanya, 3 Bocah SD Ini Tergelincir Lalu Hanyut Terbawa Arus Sungai