Dulu dan Kini Tetap Dipadati Kapal Asing
Jumat, 05 Juli 2013 – 00:56 WIB

Pelabuhan Belawan tempo doeloe. Foto: inaport1.co.id
Sejarah Bandar Labuhan Deli itu bermula saat, Tuanku Panglima Pasutan, Raja Deli ke 3 memindahkan dan membangun istana kerajaan Melayu dari Padang Datar (kota Medan) ke daerah Kampung Alai atau sebut Labuhan Deli, pada tahun 1728-1761.
Pemindahan pusat pemerintahan Kerajaan Melayu Deli di hulu ke Labuhan Deli di hilir adalah keputusan yang sangat tepat, sebab sejak saat itu arus komunikasi dengan dunia luar terjalin lebih intensif, yang berarti semakin ramai juga perniagaan.
Kemakmuran kawasan Deli rupanya mengundang para pencari keberuntungan dari mancanegara, di antaranya adalah orang-orang dari daratan China yang telah turut meramaikan Labuhan Deli dari awal mula berdirinya pelabuhan itu.
Jejak kehadiran mereka masih dapat dilihat pada deretan bangunan rumah toko (ruko) kuno di sepanjang dan bangunan Klenteng Tridharma di Jalan Pajak Arak Kelurahan Pekan Labuhan yang berada tidak jauh dari Masjid Al Osmani Jalan KL Yos Sudarso Km 19,5 Medan Labuhan.
DILIHAT dari sejarahnya, keberadaan pelabuhan laut Belawan, Medan, tidak terlepas dari kota Labuhan Deli (sekarang Kelurahan Pekan Labuhan). Meski
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu