Dulu dan Kini Tetap Dipadati Kapal Asing
Jumat, 05 Juli 2013 – 00:56 WIB
Tak hanya itu, Bandar Labuhan Deli yang semakin berkembang, membuat para pendatang kulit putih mulai melirik dan mengeksplorasi kawasan ini. Salah satunya adalah John Anderson seorang utusan Gubernur Penang WE Philips, datang ke Labuhan Deli pada tahun 1823 dalam rangkaian survei politik ekonominya di pantai timur Sumatera bagi kepentingan Inggris.
Pelabuhan Gudang Merah Kian padatnya jalur perdagangan di Bandar Labuhan Deli pemerintah kala itu mengembangkan kawasan pelabuhan menuju ke arah Belawan Lama atau waktu itu lebih dikenal dengan sebutan pelabuhan gudang merah.
Pada tahun 1890 Pelabuhan Belawan Lama rampung dan mulai dioperasikan, aktivitas bongkar muat tembakau dan komoditas lainnya dari kereta api ke kapal laut dihubungkan.
Pada tahun 1907, Pelabuhan Belawan diperluas dengan dibukanya bagian baru di wilayah paling ujung dibangun dermaga untuk para pedagang pribumi dan Cina, sedangkan pelabuhan yang lama digunakan untuk pelayaran asing.
DILIHAT dari sejarahnya, keberadaan pelabuhan laut Belawan, Medan, tidak terlepas dari kota Labuhan Deli (sekarang Kelurahan Pekan Labuhan). Meski
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408