Dulu Dia Panggil Saya Uda, Sekarang Honey
Senin, 14 Maret 2011 – 12:23 WIB
Selain pertimbangan hubungan keluarga, Linda mantap karena rentang usia dirinya dan Din tidak terlampau jauh. Hanya tiga tahun (Din berusia 52 tahun dan Linda berumur 49 tahun). Meski tidak lagi muda, janda tengah baya yang telah memiliki tiga putra dan seorang cucu tersebut masih cantik dan energik.
Seperti diberitakan di harian ini, sehari-hari Linda berpraktik sebagai notaris. Kantor dan rumahnya terletak di Perumahan Pesona Wahidin Blok B-31, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jatim. Di sana, Linda tinggal sendirian. Tiga putranya menetap di Jakarta. Meski sendiri, dia beserta empat pegawainya masih aktif menjalankan usaha tersebut.
Meski mencintai pekerjaan sebagai notaris, alumnus Fakultas Hukum Unair itu siap meninggalkan profesi tersebut demi mendampingi suami. Seperti diketahui, sebagai tokoh agama, Din terbilang sibuk dan memiliki segudang kegiatan di dalam maupun luar negeri. "Saya siap mundur untuk mendampingi Pak Din dalam kegiatan sosial dan dakwah serta merawat anak-anak. Saya akan berusaha maksimal," ujar perempuan kelahiran 9 November 1961 itu.
Din kepada wartawan mengatakan, kehadiran Linda akan melengkapi kehidupannya. Alumnus IAIN Jakarta tersebut merasa bahagia bisa mendapatkan pendamping yang memiliki komitmen sama dengan dirinya. "Tentu tidak sekadar istri, tapi juga pendamping dan mitra perjuangan. Kadang kala saya butuh santunan psikologis, teman curhat soal segala kesibukan. Alhamdulillah Mbak Linda punya komitmen sama," ujar Din semringah.
Mulai kemarin (13/3), status Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin bukan lagi duda. Secara resmi, dia telah menikah untuk kali kedua dengan Novalinda
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408