Dulu Dicueki, Sekarang Membawa Berkah
Jumat, 17 Mei 2013 – 08:45 WIB

Dulu Dicueki, Sekarang Membawa Berkah
IKAN porapora atau ikan bilis merupakan salah satu ikan yang dihasilkan di Danau Toba. Ikan porapora sangat potensial dikembangkan di Danau Toba, dan keuntungan yang didapat nelayan dari ikan tersebut mencapai sekitar 20 ton per hari, dengan harga jual berkisar Rp3.000 per kilogram (Kg). Bahkan dalam kondisi dikeringkan dapat dijual dengan harga Rp6.500 per Kg.
Ikan porapora yang hidup di sungai dan pinggiran Danau Toba memang menjadi berkah bagi warga. Sebab, dari hasil tangkapan ikan tersebut mampu memberikan kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Danau Toba.
Ikan yang dulunya kurang dikenal dan diminati, kini setiap harinya berton-ton ikan ditangkap di sungai itu. Setidaknya warga setempat masih bersyukur, kondisi alam hutan masih relatif terjaga sehingga ekosistim sungai masih terawat baik menjadikan ikan porapora terus berkembang.
Produksi ikan porapora di kawasan Danau Toba bisa mencapai 40 ton per hari, namun selama ini masih diperdagangkan secara tradisional serta menjadi salah satu menu andalan pada sejumlah rumah makan di daerah objek wisata pulau Samosir sekitarnya.
IKAN porapora atau ikan bilis merupakan salah satu ikan yang dihasilkan di Danau Toba. Ikan porapora sangat potensial dikembangkan di Danau Toba,
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah