Dulu Ditarget, Taliban Sekarang Sikat Unit Anti-Pencucian Uang Afghanistan
Namun, banyak pejabat pemerintahan yang mereka gulingkan telah meninggalkan negara itu atau bersembunyi.
Tiga anggota staf FinTRACA mengatakan dari sekitar 60 karyawan, beberapa di antaranya telah meninggalkan Afghanistan atau bersembunyi dalam beberapa pekan terakhir.
Seorang anggota staf yang masih berada di Afghanistan mengeluh bahwa mitra internasional gagal mengeluarkan mereka dan keluarga mereka selama evakuasi besar-besaran dari Kabul akhir Agustus.
Seorang juru bicara Taliban belum menanggapi permintaan untuk memberi komentar tentang status staf FinTRACA dan apakah unit itu akan beroperasi kembali.
Departemen Keuangan AS, yang memberikan bantuan teknis kepada unit tersebut bersama badan nasional dan internasional lainnya, menolak berkomentar tentang staf FinTRACA yang masih berada di Afghanistan.
Sejumlah anggota staf FinTRACA kembali ke kantor pekan lalu setelah ada permintaan dari penjabat gubernur bank sentral Haji Mohammad Idris, seorang loyalis Taliban, kata seorang pegawai.
Karyawan tersebut menambahkan bahwa manajemen senior FinTRACA tidak hadir dan masih belum bertugas.
Beberapa bagian dari bank sentral telah beroperasi.
Sebuah unit anti pencucian uang di bank sentral Afghanistan berhenti operasi, kata sejumlah staf di unit tersebut kepada Reuters.
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Aktivis Anti Korupsi Dukung Penuh Cabup-Cawabup Mimika JOEL
- Pengamat Hardjuno Soroti Langkah DPR Memasukkan RUU Tax Amnesty ke Prolegnas 2024
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun
- Periksa Suami Airin terkait Korupsi, Kejati Banten Dituding Lakukan Politisasi Hukum