Dulu Gatot Janji kalau Menang Balik ke Sini Lagi, Eh…gak Datang, Masuk KPK

Dulu Gatot Janji kalau Menang Balik ke Sini Lagi, Eh…gak Datang, Masuk KPK
Pasogit Limbong di lokasi sumur tempat sumber air Aek Sipitu Dai di Samosir (29/6). Foto: MASRIA PANE/Jawa Pos

Pasogit lantas mengajak Jawa Pos ke area pancuran laki-laki. Ada tiga pancuran air di sana. Mulai dari pintu masuk, pancuran pertama untuk nagari atau raja bius (penentu adat di sana).

Hingga saat ini, Pasogit mengaku raja bius masih aktif di desanya. Jadi, jika ada calon pejabat dari kota untuk meminta ’’kesuksesan’’, mereka bisa mengambil air bersama raja bius.

’’Kayak Bupati Dairi sekarang, dia ambil air ke sini dulu. Begitu juga dengan gubernur kami yang masuk penjara, Pak Gatot (Pujo Nugroho),’’ katanya.

Gatot adalah mantan gubernur Sumut yang pada Maret lalu divonis empat tahun penjara dalam kasus ’’uang ketok’’ DPRD Sumut.

’’Dulu Pak Gatot janji kalau menang datang ke sini lagi. Entah karena nggak datang lagi ke sini, dia jadi masuk KPK, kita nggak tahu,’’ katanya.

Selanjutnya, pancuran kedua untuk doli (semacam rumpun marga), yakni marga Naimarata. Terdiri atas marga Sariburaja , Limbong Mulana, Sagala Raja, dan Silau Raja.

Sementara itu, pancuran ketiga digunakan untuk menantu. Yakni, lelaki yang menikahi perempuan keturunan Naimarata.

Jalanan menuju Aek Sipitu Dai dari ibu kota Samosir tergolong ’’tak ramah’’. Selain berkelok-kelok, masih banyak yang berbatu, tidak diaspal. Silap sedikit, Danau Toba dan jurang sudah menunggu.

Konon, air dari Aek Sipitu Dai punya kasiat cukup beragam. Mulai untuk bayi, enteng jodoh, kehamilan, sampai karir. Dua tahun terakhir pintu masuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News