Dulu Jadi Bahan Ejekan, Kini Role Model
’’Dia ingin seperti Richard Sambera dan Lukman Niode yang telah banyak mengharumkan nama bangsa dalam berbagai kejuaraan renang tingkat dunia,’’ ungkap Siti.
Ilham mulai menggeluti olahraga renang secara serius pada usia 10 tahun atau sejak November 2008. Oleh orang tuanya, dia diarahkan untuk menekuni olahraga yang mengandalkan teknik dan kekuatan fisik itu. Keterbatasan yang dimiliki Ilham diyakini tidak menjadi penghalang untuk berprestasi seperti halnya atlet normal.
Tanpa diduga, dalam sekejap, Ilham tumbuh menjadi atlet renang yang layak diperhitungkan. Bahkan, sang ayah, Turmudzi, 48, sempat tidak percaya anaknya mampu meraih prestasi sejauh itu di kolam renang.
’’Saya sempat khawatir dia akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi karena tunarungu,’’ ujar Turmudzi.
Kenyataannya, Ilham tidak sekadar berolahraga untuk kegiatan rutin. Dia benar-benar merangkai prestasi yang membanggakan orang tuanya. ’’Kami sebagai orang tua jelas mendukung 100 persen apa yang dicita-citakan Ilham,’’ tegasnya.
Memang, pandangan sebelah mata, cibiran, dan bahkan ejekan sering ditimpakan kepada Ilham. Tapi, boro-boro membalas, Ilham justru menunjukkan bahwa dirinya bukan sampah.
’’Saya tunjukkan kepada dunia bahwa saya mampu menciptakan anak saya jadi seperti ini. Sebagai ibu, saya tidak terima anak saya dihina,’’ ujar Siti.
Di klubnya saat ini, Pyramid Jakarta, Ilham sudah dianggap role model bagi atlet-atlet lainnya. Bahkan, kegigihan dan keteguhannya dalam berlatih renang mampu menjadi inspirator bagi dua remaja tunarungu lainnya untuk bergabung di klub Pyramid Jakarta.
’’Ma, mengapa aku tidak bisa lolos ke Tiongkok?’’ Pertanyaan itu mengusik pikiran Siti Salsiah, 46, akhir-akhir ini. Sebab,
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408