Dulu Jadi TKI di Arab Saudi, Kini Trisno Yuwono Punya Tujuh Minimarket

Dari Gaji Penjaga Toko yang Berbuah Omzet Rp 35 M Per Tahun

Dulu Jadi TKI di Arab Saudi, Kini Trisno Yuwono Punya Tujuh Minimarket
Trisno Yuwono (kiri) menerima penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar di Universitas Indonesia, Rabu (27/12). Foto : Hilmi Setiawan/Jawa Pos
Sejak 1993 hingga 2000, Trisno mengaku sering bolak-balik Indonesia-Saudi. Dia juga mengaku sempat memboyong keluarganya tinggal di Saudi. Pada suatu malam, ketika tertidur di ruko keramik milik majikannya, Trisno bermimpi. "Saya mimpi menjadi pemilik toko seperti majikan saya," kenang Trisno.

   

Ketika terjaga, dia langsung yakin bahwa mimpi tadi adalah ilham yang diberikan Allah. Dia juga yakin bahwa mimpi tadi adalah jalan Allah untuk mengubah nasibnya dari TKI menjadi pemilik toko. Akhirnya, berbekal tabungannya, pada 1998 Trisno membeli sebidang tanah di Kademangan, Blitar, Jawa Timur. Setahun kemudian, di atas sebidang tanah itu Trisno membangun fondasi toko berukuran 8 x 14 meter.

Pada 2000 Trisno pulang dan bertekad mengakhiri pekerjaannya sebagai TKI. Bermodal uang sisa tabungan sekitar Rp 50 juta, Trisno mendirikan sebuah toko swalayan. Toko pertamanya diresmikan pada Juni 2000.

   

Awal-awal membuka toko swalayan, Trisno dan Eva bekerja bahu-membahu. Trisno menugasi istrinya menjadi semacam "agen intelijen?. Tugasnya menggali informasi tentang harga-harga barang kebutuhan pokok serta barang kebutuhan sehari-hari seperti sabun mandi, sikat gigi, dan sampo di beberapa pasar tradisional. Data yang dikumpulkan Eva dijadikan acuan bagi Trisno untuk menentukan harga jual barang di tokonya.

   

Bagi Trisno Yuwono, menjadi TKI ke luar negeri cukup sembilan tahun. Selama itu dia rajin menabung dan hasilnya dipakai untuk membuka usaha di tanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News