Dulu Jualan Soto Ayam Keliling, Sekarang Omzet Miliaran Rupiah
Satu tahun Sadi menekuni pekerjaan itu, pria yang mengaku tidak tamat sekolah dasar akhirnya memutuskan merintis usaha sendiri.
Dengan modal pinjaman dari kerabatnya sebesar Rp 5 ribu, ia memilih usaha berjualan tahu tek.
Dengan gerobak yang ia dorong, berkeliling berjualan tahu tek di Surabaya. Dari satu daerah ke daerah lain sudah menjadi rute sehari-harinya.
"Saya ingin jualan sendiri. Waktu itu saya jualan tahu tek. Jualan hari pertama hanya laku 12 piring. Harganya murah sekali, Rp 5 seporsi," kata pria yang memiliki 10 orang anak ini.
Sadi menyebutkan keterampilannya membuat makanan itu belajar dari kerabat-kerabatnya di indekos.
“Kebetulan dalam satu indekos itu semua penghuninya pekerjaannya membuat makanan dan dijual keliling,” ucapnya saat disambangi di Soto Ayam Ambengan Pak Sadi Asli cabang Balikpapan di wilayah Sungai Ampal, Rabu (8/9) pagi.
Sampai tahun 1967 dari keuntungan yang ia dapat berjualan tahu tek, ia pun mulai mencoba beralih berjualan soto ayam.
Mnegapa ia berjualan soto? Karena sejak pertama kali bekerja ia telah belajar dan mengamati bagaimana meracik soto yang enak.
PEPATAH lama yang menyatakan "hidup seperti roda berputar" tampaknya berlaku juga bagi Hasni Sadi. Berawal dari menjadi buruh lepas
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara