Dulu Jualan Soto Ayam Keliling, Sekarang Omzet Miliaran Rupiah

Dulu Jualan Soto Ayam Keliling, Sekarang Omzet Miliaran Rupiah
Pak Sadi saat dijumpai Kaltim Post di Soto Ayam Ambengan Pak Sadi cabang Balikpapan, Sungai Ampal, Rabu (8/9) pagi. Foto: PAULUS/KALTIM POST/JPNN.com

“Ya dulu, awal mula saya hanya memotong ayam lima ekor saja untuk soto. Sekarang untuk Surabaya saja satu harinya sekitar 100 ekor ayam dipotong,” bebernya.

Kegigihan dan tidak menyerah untuk mencoba menjadi kunci suksesnya. Tawaran untuk membuka cabang terus berdatangan. Permintaan franchise kerap ia terima. 

Diungkapkannya, untuk franchise saat ini ia banderol mulai dari Rp 250 juta Rp 350 juta selama lima tahun.

Namun ia meyakinkan, dalam sebulan satu cabang Soto Ayam Ambengan Pak Sadi (Asli) jika ramai bisa memperoleh omzet hingga Rp 300 juta per bulan. Jika sepi, hanya Rp 150 juta.

Total, saat ini ia sebutkan ada 20 cabang Soto Ayam Ambengan Pak Sadi (Asli). Di luar Jakarta dan Surabaya adalah di Balikpapan, Lombok, dan Sorong.  Kalau ditotal ya omzetnya bisa menyentuh angka miliaran per bulan. 

Namun, restoran yang ia langsung kelola hanya dua, yakni di Ambengan, Surabaya dan di Kebayoran, Jakarta. 

Anda yang pernah makan cabang Soto Ayam Ambengan Pak Sadi (Asli) pasti familiar dengan Sadi. Pasalnya di ornamen piring kita bisa melihat wajah pria yang mengaku memiliki hobi berenang dan lari ini.

Menurut Sadi, soto ayamnya tidak berbeda dengan soto ayam yang banyak beredar di Surabaya, dengan kuah yang berwarna kuning kental. 

PEPATAH lama yang menyatakan "hidup seperti roda berputar" tampaknya berlaku juga bagi Hasni Sadi.  Berawal dari menjadi buruh lepas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News