Dulu Kepercayaan Chavez, Eks Menteri Minyak Venezuela Jadi Buronan di Era Maduro
jpnn.com, ROMA - Italia telah menolak permintaan Venezuela untuk ekstradisi Rafael Ramirez, seorang mantan menteri perminyakan yang pernah digdaya dan mantan kepala perusahaan minyak negara Petroleos de Venezuela, kata pengacaranya, Sabtu.
Pihak-pihak berwenang di Venezuela telah meminta Interpol untuk menemukan dan menangkap Ramirez pada 2018 dan kemudian menuntut ekstradisinya dari Italia pada 2020 sehubungan dengan tuduhan penggelapan.
Ramirez, yang menyangkal tuduhan korupsi, mengatakan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro berusaha merusak reputasinya karena komentarnya yang anti pemerintah.
"Mahkamah Agung Italia telah menyatakan secara definitif permintaan ekstradisi tidak dapat diterima," kata pengacara Italia Ramirez , Roberto De Vita, kepada Reuters.
Dia mengatakan pengadilan telah mendukung keputusan sebelumnya bahwa Ramirez tidak dapat dikirim kembali ke Venezuela karena pelanggaran hak asasi manusia di negara bagian Amerika Selatan itu.
Putusan pengadilan di Italia pada awalnya disampaikan kepada mereka yang terlibat dalam kasus tersebut dan putusan itu belum dipublikasikan di laman Mahkamah Agung.
Ramirez menjabat selama satu dekade sebagai menteri perminyakan dan presiden perusahaan minyak negara PDVSA, yang mengendalikan beberapa cadangan minyak mentah terbesar di dunia.
Mahkamah Agung Venezuela mengatakan di Facebook pada 2020 bahwa Ramirez menghadapi tuntutan pidana termasuk penggelapan dan persekongkolan tender untuk kontrak minyak.
Pihak berwenang di Venezuela telah meminta Interpol untuk menemukan dan menangkap mantan menteri perminyakan Rafael Ramirez
- Polisi Tangkap Buronan Asal Bima NTB
- 2 Tahun Buronan Polisi, Jambret di Jakarta Utara Ditembak
- Anggota KKB yang Ditangkap di Bandara Ilaga Pernah Serang dan Tembak Warga Sipil
- Bos Debt Collector Buronan Polda Jateng Ditangkap di Jambi, Terancam 9 Tahun Bui
- Departemen Kehakiman Filipina Apresiasi Polri Tangkap Alice Guo
- 3 Buronan Pencuri Modus Pecah Kaca-Gembos Ban Mobil Beraksi di Jabar