Dulu Mencaci, Kini Memuji Aburizal Bakrie
Kamis, 26 Juli 2012 – 20:08 WIB
"Yang jelas saya juga minta maaf pada pak Andi, karena pak Andi sering koordinasi dengan kami. Pada saat kami sudah lama tidak koordinasi dengan pak Andi mungkin saya diprovokasi oleh kawan-kawan supaya melakukan aksi seperti ini," tuturnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Hari adalah salah satu warga yang masih menyimpan kegelisahannya akibat peristiwa ini. Ia mengaku selama enam tahun, ia menunggu dan mencari keadilan dari bencana lumpur itu.
Namun, tak ada satu pun yang dapat memberikan jawaban pasti untuk hak-haknya dan warga di kampung halamannya. Akhirnya, Hari memilih untuk berusaha sendiri. Ia menyatakan berbekal uang Rp 50, ia memutuskan untuk menggali harapannya di Jakarta. Tepat 14 Juni 2012, ia mulai perjalanan ke Jakarta dengan berjalan kaki. Niatnya, ia ingin bertemu Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, sejumlah kementerian dan mendatangi Wisma Bakrie. Ia tiba di Jakarta, Minggu (8/7) beberapa pekan lalu.
Dalam perjalanan ini, Hari ditemani rekannya Haryowiyono (42). Hari berjalan kaki, sementara, Haryo mengendarai sepeda motor untuk membawa perbekalan mereka sepanjang jalan. Sesekali, bila lelah keduanya mampir ke masjid yang ditemui di jalan untuk beristirahat.
JAKARTA--Entah apa yang ada di pikiran Hari Suwandi (44), salah satu korban bencana lumpur Lapindo. Setelah melakukan aksi berjalan kaki dari Porong,
BERITA TERKAIT
- Prabowo Batal Berkunjung ke Malaysia Gegara Ada Hal Penting di Jakarta
- Baharkam Polri Siapkan 3 Ambulans Udara Selama Nataru
- Erdogan Disebut Walk Out Saat Prabowo Berpidato, Begini Penjelasan Mayor Teddy
- Irjen Iqbal Beri Penghargaan kepada 134 Personel yang Bekerja Baik Melayani Masyarakat
- Propam Periksa 256 Senjata Api Personel Kepolisian di Polda Kalsel
- Pasangan Suami Istri di Kudus Meninggal Secara Misterius