Dulu Normal, Sekarang jadi Biseksual
jpnn.com - HANYA gara-gara 'menekuni' profesi gigolo, Richard yang dahulu normal kini jadi memiliki perasaan kepada laki-laki. Menurut dia, sudah sekitar dua tahun ini dirinya menjadi biseksual. Dia bisa menikmati hubungan emosional dan seksual dengan laki-laki maupun perempuan.
Richard mengaku saat ini dirinya punya dua kekasih. “Satu perempuan dan satu laki-laki,” ujarnya.
Pacar perempuannya tidak tahu bahwa Richard adalah gigolo yang biseksual. ''Waduh, kalau dia tahu, saya bisa langsung diputus,'' ujarnya, lalu tertawa.
Terlepas dari keunikan itu, tidak ada perbedaan signifikan dalam melayani laki-laki dan perempuan untuk urusan rasa. Sama-sama flat. ''Tidak gimana-gimana, namanya juga kerja,'' ucap Richard, gigolo lainnya.
Yang penting sebenarnya adalah pacar laki-lakinya. Sebab, pacar laki-lakinya sangat kaya. Dia bisa memfasilitasi dalam hal materi. Namun, di tengah kenyamanan hidupnya sekarang, Richard menargetkan paling lama bertahan dengan profesinya itu setahun lagi.
Menurut dia, tabungan yang didapat dari profesi tersebut lebih dari cukup untuk memulai usaha.
Lalu, bagaimana kondisinya yang telanjur menjadi biseksual? Richard belum punya jawaban untuk pertanyaan itu. Yang jelas, dia belum punya rencana menikah hingga lima tahun ke depan. Jadi, dia punya waktu untuk memutuskan orientasi seksualnya. "Menuruti hati sih ingin normal saja," ungkapnya.
Selain Richard, Steven mengalami perubahan orientasi seksual sejak menjadi gigolo. Saat awal ditemui, sikapnya sangat manly dan cara bicaranya tegas. Namun, semakin lama dia mulai menunjukkan sikap kemayu.
''Dulu awal jadi biseksual, saya adalah bottom (perempuan). Tapi, sekarang saya pilih menjadi top (laki-laki),'' terangnya.
Steven mengakui, laki-laki bisa memberikan perhatian dan kesetiaan yang lebih daripada seorang perempuan. Walaupun hingga kini dia juga masih tertarik kepada perempuan. Sejak 2008 hingga 2012-an, Steven bergonta-ganti pacar laki-laki dan perempuan sekitar lima kali.
Menurut dia, sama seperti berpacaran dengan perempuan, ketika berpacaran dengan laki-laki pun, dia merasakan rasa jatuh cinta yang membuncah. Alasan putus biasanya adalah menemukan laki-laki yang lebih tampan dan gagah.
Bila sedang jomblo dan ingin mencari pasangan laki-laki untuk jangka waktu pendek, yang dilakukannya adalah nongkrong di daerah Surabaya Pusat tempat para gay berkumpul. Biasanya, mulai pukul 23.00 hingga 04.00.
HANYA gara-gara 'menekuni' profesi gigolo, Richard yang dahulu normal kini jadi memiliki perasaan kepada laki-laki. Menurut dia, sudah sekitar
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius