Dulu Pengumpul Barang Bekas, Kini Koordinator Pengamen
Selasa, 07 Juni 2011 – 18:37 WIB
Ketika berada di Pujon, dia pernah menjadi pengepul barang bekas, terutama plastik. Itu karena rumahnya berdekatan dengan green house sehingga petani itu mengirim plastik bekasnya kepada Hagler ketika sudah rusak. Plastik-plastik bekas itu kemudian dijual dan hasilnya untuk kebutuhan keluarga.
Selain pekerjaan itu, dia mencoba untuk menekuni pekerjaan lain yakni membuat gitar. Bahan pokok gitar itu antara lain kayu kembang, triplek. Sedangkan senar dan alat pemutar senar sudah banyak tersedia pada toko-toko musik. ‘’Saya belajar membuat dan servis gitar otodidak. Saya hanya melayani pemesanan terutama untuk teman-teman sesame pengamen karena harganya yang rendah. Gitar dengan kualitas seperti buatan saya bisa dijual Rp 200 ribu di luar. Jika mereka sudah kenal dan pesan, harga bisa lebih rendah dari itu,’’ katanya.
Dia sebenarnya pernah mencoba untuk menjadi peternak sapi di Pujon. Sapi tersebut berasal dari hadiah sebuah kejuaraan tinju yang pernah diikuti di Kota Batu sekitar tahun 2003. Sayangnya, sapi yang dibeli dari uang yang kala itu diserahkan oleh Wali Kota Batu, Imam Kabul mati.
"Saya pernah menjadi pelatih di Batu. Namun ketika ada pertandingan amatir, saya turun sendiri dan mendapatkan uang dari Pak Imam Kabul. Uangnya saya belikan sapi dan ternyata sapinya mati,’’ tegas Hagler.
Penggemar tinju era tahun 1980-an, pasti mengenal sosok Yani 'Hagler' Dokolamo. Maklum, petinju kelahiran Jayapura, 14 April 1965 ini, cukup terkenal
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408