Dulu, Pesawatnya Belum Bisa Terbang
Sabtu, 14 Januari 2012 – 09:03 WIB
JAKARTA-Merakit perawat swayasa Jabiru J430 rupanya menjadi idaman para siswa SMK 29 Jakarta. Salah satunya Romi Agasty, dengan giat bekerja di bengkel perakitan pesawat di sekolah yang dulu dikenal dengan STM Penerbangan. ’’Merakit pesawat Jabiru memang impian saya saat naik ke kelas XII,’’ ujar siswa jurusan Airframe Powerplant ini. Romi bertanggung jawab merampungkan pemasangan pintu kiri depan dari empat pintu yang terpasang di badan pesawat. Menurut guru pembimbing perakitan pesawat, Ahmad Budiman, pihak sekolah ingin sebanyak mungkin siswa ikut terlibat dalam pengerjaan Swayasa. Targetnya, 80 persen siswa bekerja dalam proyek tersebut.
Karena itu, begitu ada kesempatan, dia tak mau menyia-nyiakannya, apalagi pengerjaannya harus bergantian dengan siswa-siswi lain. Tugas Romi yakni memeriksa pinggiran pintu putih berukuran hampir satu meter persegi, lalu menempelkannya di bingkai pesawat Jabiru J430 itu. ’’Pintu harus menempel pas di badan pesawat supaya tidak terjadi drag (hambatan angin) dan vibration (getaran),’’ tandasnya.
Baca Juga:
Bersama sembilan rekan lainnya, Romi memperoleh kesempatan langka merakit pesawat ringan eksperimen buatan Australia tersebut. Setiap orang diberi tugas menyelesaikan urusan sesuai kompetensi, seperti masalah jaringan kabel, mesin, hingga rangka pesawat.
Baca Juga:
JAKARTA-Merakit perawat swayasa Jabiru J430 rupanya menjadi idaman para siswa SMK 29 Jakarta. Salah satunya Romi Agasty, dengan giat bekerja di bengkel
BERITA TERKAIT
- UMJ Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru, Selamat Ibu-Ibu Profesor
- Menteri PPPA: Intervensi kepada Anak Usia Dini Memutus Mata Rantai Kemiskinan
- Bahas Nasib PPG Guru Agama, Menag & Mendikdasmen Berkolaborasi
- Webinar Pendidikan GO, Kadisdik Banten: Siswa Harus Paham Prosedur Seleksi PTN
- Lewat Kegiatan Ini, Mahasiswa di Jatim Diajak Memahami Peran Penting Bea Cukai
- IPEKA Palembang Komitmen Hadirkan Pendidikan Berkualitas