Dulu Raja Lockdown, Selandia Baru Kini Santai Hadapi Omicron
jpnn.com, WELLINGTON - Pendekatan Selandia Baru dalam menangani wabah COVID-19 telah berubah drastis. Sukses menghalau varian Alpha dan Delta dengan lockdown ketat, negara pulau di Samudera Pasifik itu kini lebih santai merespons datangnya gelombang atau varian baru.
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan bahwa Selandia Baru akan tetap berupaya untuk hidup dengan COVID-19, meskipun ada ancaman kesehatan baru dari varian Omnicron.
Sejauh ini, belum terdeteksi kasus akibat varian Omicron di Selandia Baru tetapi perkembangan situasi global menunjukkan mengapa pendekatan yang hati-hati diperlukan di perbatasan, kata Ardern.
"Omicron adalah pengingat akan risiko yang masih ada di perbatasan kita," ujar Ardern pada konferensi pers, Senin.
Selandia Baru yang memiliki beberapa kontrol perbatasan terketat di dunia, berencana untuk menutup perbatasan bagi sebagian besar pelancong internasional selama lima bulan ke depan.
Negara itu juga memperkenalkan langkah-langkah perbatasan baru untuk pelancong dari sembilan negara Afrika bagian selatan pada akhir pekan.
Ardern mengatakan masih banyak bukti yang perlu dikumpulkan untuk mengetahui dampak varian Omicron.
"Ini mungkin berdampak pada vaksin kita, tetapi mungkin tidak. Mungkin lebih parah atau mungkin lebih ringan daripada varian Delta ... kami tidak tahu," kata Ardern.
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan bahwa Selandia Baru akan tetap berupaya untuk hidup dengan COVID-19, meskipun ada ancaman kesehatan baru dari varian Omnicron
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Pelacakan Elang, Kunci Kelanjutan Perundingan Pembebasan Pilot Selandia Baru