Dulu Sempat Minder, Kini Jadi Transformer

Dulu Sempat Minder, Kini Jadi Transformer
Penuh Motivasi : Dudi Mardiyansyah menunjukkan jari tengahnya yang pernah patah kepada Jawa Pos di Bale Dahar, Jalan Panjang, Jakarta Barat, Rabu malam (6/2).
Namun, Dudi masih menganggapnya remeh. "Saya termasuk nakal. Tidak minum obat," sesalnya. Kejang hebat sampai kehilangan kesadaran pada awal 2009 itu menjadi pengalaman baru buat. Apalagi, setelah itu serangan kejang semakin sering berulang. Jari tengah tangan kanannya yang patah, lidah dengan bekas gigitan, sampai cedera di daerah hippocampus, menjadi kenang-kenangan yang tak mungkin terlupakan.

Tapi, yang lebih membuat Dudi stres sebenarnya soal kejang yang sering terjadi sebelum dia berangkat kerja. Akibatnya, begitu sampai kantor kondisi fisiknya sudah drop. "Baru mau mulai kerja sudah nggak kuat," katanya.

Tapi, Dudi beruntung. Perusahaan swasta tempatnya bekerja memberikan kesempatan untuk beristirahat total tiga bulan mulai Juni-Agustus 2009. Selama masa cuti panjang itu, Dudi masih mengalami serangan kejang. Cuma sudah agak ringan. Meski begitu, dia sempat dirawat di rumah sakit lebih dari dua minggu.

"Obat yang diberikan ternyata belum cocok, bikin merah-merah, alergi obat. Alerginya diobati, tiba-tiba kena demam tinggi. Di rumah sakit yang sama kena tifus sampai diare," sebutnya. Dudi mengaku itu merupakan momen bahwa dia merasa terpuruk. "Pusing kok jadi begini, padahal karir tengah naik," ungkapnya.

TERSERANG epilepsi saat karirnya tengah menanjak, Dudi Mardiyansyah sempat putus asa. Namun, Dudi mampu melewati masa-masa berat itu dengan menggali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News