Dulu Seteru, Kini Sekutu: Drama Politik Indonesia Menjelang Pemilu

Dulu Seteru, Kini Sekutu: Drama Politik Indonesia Menjelang Pemilu
Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko berpelukan saat deklarasi relawan Prabu Bersatu di Semarang (18/08). (Foto: Facebook/ Prabowo Subianto)

Joman berada di pihak yang berseberangan dengan Prabowo, ketika Joko Widodo dan Prabowo Subianto berhadap-hadapan, sebelum Prabowo diangkat sebagai Menhan.

Namun, menjelang tahun politik 2024, Joman justru menambatkan diri pada Prabowo.

Bulan Februari lalu, Ketua Umum Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer, mendeklarasikan Prabowo Mania 08.

"Jadi bukan relawan, tapi pendukung atau timses Pak Prabowo untuk 2024," ujar Noel yang juga menyebut bahwa Prabowo Mania akan bertransformasi menjadi ormas dan bukan kelompok relawan.

Sebelumnya, Noel menginisiasi Ganjar Pranowo (GP) Mania, tetapi membubarkan diri karena ia menilai Ganjar tidak memiliki gagasan dan keberanian untuk menyampaikannya kepada publik.

Langkah Joman juga diprediksi akan diikuti oleh kelompok relawan lainnya, Pro-Jokowi atau Projo, setelah bertemu dengan barisan relawan Prabowo bulan Juli lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Ketum Projo, Budi Arie mengatakan kedua kelompok relawan ini telah memiliki kesamaan dalam agenda perjuangan, cara pandang, dan bagaimana meneruskan kemajuan Indonesia.

Ia menambahkan kesamaan tersebut bisa dijadikan rujukan untuk sosok yang didukung.

Politisi, partai politik, bahkan relawan juga bisa berbalik arah. Inilah politik Indonesia menjelang pesta demokrasi lima tahunan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News