Dulu Tandus dan Miskin, Kini jadi Desa Percontohan di Asia Tenggara, Keren!
Mendengar itu, Artim yang ketika itu menjadi kepala desa langsung menawarkan desanya untuk dijadikan percontohan.
Dia melihat HKm bisa menjadi jawaban atas kekhawatirannya pada nasib masyarakat Desa Santong yang secara ekonomi sangat jauh dari kata mapan.
Bibit yang sudah dikirim pemerintah ke desa sebelah pun akhirnya diangkut Artim ke Desa Santong.
Awalnya, Artim dan warga ragu untuk memanfaatkan hutan Santong karena tandus dan gersang.
Tapi, dengan tekad kuat lepas dari kemiskinan, mereka mencoba mengolah lahan hutan dengan menanam berbagai jenis pohon yang bibitnya memang sudah diberikan pemerintah.
’’Seperti sonokeling, sengon, mahoni, gamelila, dan kalimuru, yang ditanam dengan sistem tumpang sari bersama dengan tanaman sirih,’’ cerita Artim yang kini berusia 51 tahun.
Seiring dengan berjalannya waktu, jenis tanaman yang ditanam di HKm pun bertambah. Masyarakat meluaskan sistem tumpang sari dengan menanam tanaman buah-buahan seperti kakao, kopi, alpukat, nangka, melinjo, kemiri, vanili, dan durian montong.
Menurut Artim, jika hanya mengandalkan tanaman kayu-kayuan, masyarakat tetap tidak akan punya penghasilan rutin.
Memandang pepohonan di lahan hutan yang dia kelola, Artim Yahya menarik napas lega. Sonokeling, sengon, dan beberapa jenis pohon lain tumbuh subur.
- Mendiktisaintek Targetkan Mulai 2025 Jumlah Siswa yang Kuliah di Berkeley Meningkat
- Gelar Hajj Run 2024, BPKH Persiapkan Fisik untuk Calon Haji Sejak Dini
- Perjuangan Dinar Candy Menyelesaikan Kuliah hingga Jadi Sarjana
- Kuliah di Mesir, Oki Setiana Dewi Bakal Tetap Berdakwah untuk Jamaah Indonesia
- Aminin: 22 Jemaah RI yang Ditangkap di Arab Saudi adalah Korban
- Mahasiswa Antusias Hadiri Futureustudent di UIN Syarif Hidayatullah