Dulu Tandus dan Miskin, Kini jadi Desa Percontohan di Asia Tenggara, Keren!
Santong yang sebelumnya gersang dan tandus menghijau dan rimbun. Mereka pun mulai menikmati hasil tanaman buah yang mereka tanam.
Kakao, kopi, alpukat, durian montong, dan yang lain menjadi sumber penghasilan warga. Itulah yang juga kemudian berhasil meningkatkan perekonomian warga sebagai komoditas hasil hutan bukan kayu (HHBK).
Setelah merasakan sendiri dampaknya, warga Desa Santong semakin bersemangat mengelola lahan mereka.
Tak semata mengandalkan hasil hutan, tapi juga mulai berinisiatif meningkatkan nilai ekonomis hasil hutan dengan mengolahnya menjadi barang jadi.
Contohnya, jika sebelumnya warga Desa Santong menjual biji kopi ke koperasi untuk dijual kembali ke produsen kopi, kini mereka belajar mengolah kopi.
’’Nanti yang dijual dari petani itu berbentuk kopi bubuk. Harganya sudah jauh lebih tinggi daripada biji kopi,’’ terangnya.
Dinas koperasi juga memberikan pelatihan pascapanen berupa pembuatan keripik, sale pisang, dan dodol durian.
Warga pun mulai mengaplikasikan hasil pelatihan tersebut. Misalnya, sale pisang. Sebelumnya, mereka menjual pisang dalam keadaan mentah seperti di pasar-pasar.
Memandang pepohonan di lahan hutan yang dia kelola, Artim Yahya menarik napas lega. Sonokeling, sengon, dan beberapa jenis pohon lain tumbuh subur.
- Mendiktisaintek Targetkan Mulai 2025 Jumlah Siswa yang Kuliah di Berkeley Meningkat
- Gelar Hajj Run 2024, BPKH Persiapkan Fisik untuk Calon Haji Sejak Dini
- Perjuangan Dinar Candy Menyelesaikan Kuliah hingga Jadi Sarjana
- Kuliah di Mesir, Oki Setiana Dewi Bakal Tetap Berdakwah untuk Jamaah Indonesia
- Aminin: 22 Jemaah RI yang Ditangkap di Arab Saudi adalah Korban
- Mahasiswa Antusias Hadiri Futureustudent di UIN Syarif Hidayatullah