Dulu, TNI Disuruh ke Timor Timur tapi...

jpnn.com - JAKARTA – Pengamat Pertahanan dan Militer Dr. Conie Rahakudini Bakrie menyanyangkan masih terus terjadi keribukan di Indonesia. Menurutnya, keributan terjadi karena sumber daya alam dan agama.
“Dulu TNI disuruh ke Timor Timur tapi kemudian dibanting. Ada yang bilang TNI harus kuat tapi ada juga yang bilang TNI tidak boleh kuat, takut seperti orde baru. TNI menjadi bingung, harus berbuat apa dan harus kemana, karena TNI yang tadinya mengurusi kedalam, sekarang harus keluar. Kita juga dianggap negara yang tidak mungkin gagal tapi untuk melangkah susah,” kata Conie saat diskusi bertajuk “TNI antara Idealisme dan Realitas di Era Reformasi” yang digelar Institute Soekarno Hatta (ISH) Pimpinan M. Hatta Taliwang di Jakarta, Jumat (4/3).
Conie juga mengaku sedih dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang menyatakan bahwa kalau sampai UU Komcad diluluskan maka anggota TNI bisa dikurangi 30 persen.
“Kok, Panglima TNI menegosiasikan kekuatan negara,” ujar Conie.
Saat ini, menurut Conie, semua bicara proxy War. Padahal Menlu RI tidak pernah menyatakan ancaman tersebut.
“TNI seperti disipilkan dan sipil dimiliterkan,” katanya.(dkk/fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Setiawan Ichlas Hadirkan Ustaz Adi Hidayat di Tabligh Akbar di Palembang
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi