Dulunya Makmur, Kini Meraung Terbayang Kekelaman
Jumat, 06 Mei 2016 – 11:58 WIB
Rinda tidak merasakan enaknya menjadi bidan desa zaman Orde Baru. Begitu jadi bidan, lulusan Akademi Kebidanan ini sudah dihadapkan dengan berbagai pungli. Setiap tiga tahun, Rinda was-was karena harus membayar belasan juta untuk membayar perpanjangan kontrak. Tanpa mengeluarkan uang, SK-nya tidak diperpanjang lagi.
“Kami hanya menuntut jadi PNS, kalau tidak pungli merajalela. Lagipula nasib kami tidak seenak dulu lagi. Jamkesmas, Jampersal justru membuat nasib bidan desa melarat," seru bidan Endang yang diaminkan bidan Rinda.(esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara