Dulunya Makmur, Kini Meraung Terbayang Kekelaman
Jumat, 06 Mei 2016 – 11:58 WIB

Tampak Bidan Endang Sumarmi (berkacamata/kanan) dan Bidan Rinda (kiri/pakai layer kuning) saat menuntut untuk diangkat sebagai pegawai negeri sipil, Rabu (4/5). FOTO: Mesya Mohamad/JPNN.com
Rinda tidak merasakan enaknya menjadi bidan desa zaman Orde Baru. Begitu jadi bidan, lulusan Akademi Kebidanan ini sudah dihadapkan dengan berbagai pungli. Setiap tiga tahun, Rinda was-was karena harus membayar belasan juta untuk membayar perpanjangan kontrak. Tanpa mengeluarkan uang, SK-nya tidak diperpanjang lagi.
“Kami hanya menuntut jadi PNS, kalau tidak pungli merajalela. Lagipula nasib kami tidak seenak dulu lagi. Jamkesmas, Jampersal justru membuat nasib bidan desa melarat," seru bidan Endang yang diaminkan bidan Rinda.(esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu