Dunga Minta Perlindungan
Jumat, 02 Juli 2010 – 15:50 WIB
BRAZIL menyongsong laga perempat final melawan Belanda dalam kondisi pincang. Dari empat pemain yang diyakini tidak bisa main nanti malam, tiga di antaranya absen lantaran cedera. Menurut pelatih Carlos Dunga, hal itu terjadi lantaran wasit kurang memberikan perlindungan kepada pemain. Buktinya, para pemain yang mencederai penggawanya bebas melenggang tanpa hukuman. "Tim ini memiliki karakter yang bervariasi. Tapi tidak satupun di antara kami yang turun ke lapangan dengan niat mencederai lawan," ucap Elano. "Masalahnya sekarang, sayalah yang harus menanggung kesalahan wasit, karena saya tidak bisa bermain untuk negeri saya dalam pertandingan penting. Saya ingin semua pelanggar kena hukuman," lanjut gelandang Galatasaray tersebut.
Contoh yang paling jelas tampak pada pertandingan fase grup melawan Pantai Gading (21/6). Saat itu, beberapa pemain seperti Elano dan Robinho mendapatkan cedera yang memaksa mereka absen di laga selanjutnya melawan Portugal. Namun, baik Ismael Tiote yang menekling Elano maupun pelanggar Robinho tidak mendapat hukuman apapun.
Baca Juga:
"Saya tidak mendapat kesempatan untuk berbicara dengan wasit setelah ditekling pemain Pantai Gading itu. Dia sama sekali tidak mengeluarkan kartu dari sakunya. Setelah itu, ada pelanggaran yang sangat keras terhadap Robinho yang mestinya kena kartu merah," keluh Elano, seperti dikutip Reuters. "Tapi lagi-lagi, wasit (Stephane Lannoy asal Prancis, Red) tidak meniup peluitnya," lanjutnya kesal.
Baca Juga:
BRAZIL menyongsong laga perempat final melawan Belanda dalam kondisi pincang. Dari empat pemain yang diyakini tidak bisa main nanti malam, tiga di
BERITA TERKAIT
- Persebaya Vs Malut United jadi Laga Spesial Buat Ardi Idrus
- Sudah Dapat 2 Pemain Baru, Persib Bandung Masih Ingin Belanja?
- Dirtek Timnas Indonesia Dinilai Punya Tanggung Jawab Krusial
- Indra Sjafri Pengin Patrick Kluivert Memainkan Sepak Bola Ala Indonesia, Ini Alasannya
- Proliga 2025: Elena Samoilenko Jadi Korban Perdana, Digantikan Seniornya dari Rusia
- IBL 2025: Prawira Bandung Susah Payah Raih Kemenangan Kedua, Pacific Caesar Bertekuk Lutut