Dungu

Oleh Dahlan Iskan

Dungu
Dahlan Iskan.

Tapi baru di zaman Trump ini rekornya. Berlarut-larut. Pemerintahan Amerika tutup sudah lebih dari tiga minggu. Dan masih belum tahu sampai kapan.

Posisi saat ini masih kuat-kuatan. Rakyat mulai marah. Terutama pegawai pemerintah pusat. Yang gajinya ikut berhenti.

Trump begitu iri kepada Xi Jinping. Atau Vladimir Putin. Yang posisinya sebagai presiden begitu kuat. Apa pun yang mereka inginkan bisa terjadi.

Sedang Trump hanya mau bikin tembok saja tidak bisa. Padahal sudah didukung sebagian pastor. Yang berdalil bahwa Tuhan pun membangun tembok untuk melindungi sorganya. Kalaupun Trump dianggap tidak bermoral apakah Tuhan juga tidak bermoral.

Kini orang Amerika mulai mempersoalkan kejagoan Trump. Yang selama ini merasa dirinya ahli dalam bernegosiasi. Yang itu menjadi kunci suksesnya. Sebagai konglomerat.

Sampai pun ia menerbitkan buku dengan judul itu: Seni Bernegosiasi. Yang sudah lama diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. “Mana keahlianmu Trump?” tulis media di sana.

Sebenarnya Trump sudah menunjukkan keahliannya itu. Saat mengundang Pelosi ke Gedung Putih. Rapat di Ruang Oval. Minggu lalu.

Trump langsung mengajukan pertanyaan bernada negosiasi: kalau pemerintahan saya buka lagi apakah anggaran tembok disetujui. “No," jawab Pelosi.

Trump begitu iri kepada Xi Jinping. Atau Vladimir Putin. Yang posisinya sebagai presiden begitu kuat. Apa pun yang mereka inginkan bisa terjadi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News