Dungu

Oleh Dahlan Iskan

Dungu
Dahlan Iskan.

Dan Trump langsung meninggalkan ruang rapat. Mungkin itu bagian dari seni negosiasi Trump. Untuk menunjukkan keteguhannya. Kesuperiorannya.

Tapi Pelosi bukanlah salah satu manajer perusahaannya. Atau direktur salah satu anak usahanya.

Pelosi adalah pemimpin mayoritas di parlemen. Ketua DPR. Yang setara dengan presiden. Menurut konstitusi Amerika.

Dan yang lebih penting Pelosi mampu merasa setara dengan presiden. Dan bisa.

Saya sendiri justru menjadi kagum pada Trump. Dalam mempertahankan pendirian.

Setidaknya Trump telah memperlakukan janji kampanye sebagai ‘ideologi’. Bukan sekadar janji dari lidah yang tidak berulang.

Padahal apalah sulitnya tidak memenuhi janji politik. Carilah. Banyak guru di bidang ini. Toh alasannya kuat: tidak disetujui parlemen. Kan beres.

Tentu saya tidak perlu membahas ini lebih panjang. Bisa merembet ke mana-mana.

Trump begitu iri kepada Xi Jinping. Atau Vladimir Putin. Yang posisinya sebagai presiden begitu kuat. Apa pun yang mereka inginkan bisa terjadi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News