Dunia Bergejolak, Asumsi Makro Indonesia Tetap
Jumat, 21 Januari 2011 – 13:10 WIB
JAKARTA - Kondisi global saat ini khususnya dari sisi perekonomian, disebut sedang bergejolak di luar prediksi banyak negara. Indonesia pun menjadikan kondisi global ini sebagai kewaspadaan utama. Namun demikian, asumsi ekonomi Indonesia di 2011 dipastikan tidak akan mengalami perubahan.
Hal ini ditegaskan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo kepada wartawan di Jakarta, Jumat (21/1). "Beberapa kondisi global, di antaranya krisis di banyak negara, dan perubahan iklim ekstrem, berdampak signifikan terhadap naiknya harga pangan dunia. Tapi asumsi kita tidak ada perubahan. Jadi, segala resiko ini sudah kita antisipasi dengan fokus tinggi. Bahkan tadi malam pun kita rapat soal bagaimana menjaga stabilitas pangan agar dapat lebih baik," kata Agus.
Seperti diberitakan sebelumnya, adapun asumsi makro APBN 2011 yang ditetapkan, yang pertama adalah Product Domestic Bruto (PDB) sebesar Rp 7.019,9 triliun. Kemudian, ada pertumbuhan ekonomi 6,4 persen, (angka) inflasi 5,3 persen, kurs rupiah Rp 9.250 per USD, SBI 3 bulan sebesar 6,5 persen dan (harga) minyak Indonesia USD 80/barel.
Agus mengatakan, banyak masalah yang kini dihadapi negara-negara di dunia yang berpengaruh besar pada negara-negara lainnya. Krisis di Portugal, Spanyol, Yunani dan Irlandia, disebut telah membuat ekonomi dunia berguncang. Selain itu, banyak negara pun mengalami bencana alam dalam waktu bersamaan.
JAKARTA - Kondisi global saat ini khususnya dari sisi perekonomian, disebut sedang bergejolak di luar prediksi banyak negara. Indonesia pun menjadikan
BERITA TERKAIT
- Telkomsel Gelar Program Poin Gembira Festival, Hadiahnya Menggiurkan
- Sektor Properti di Batam Diprediksi Meningkat di 2025
- Cluster Louise di Summarecon Serpong Dipasarkan Mulai Rp 3,6 Miliar, 48 Unit Ludes Terjual
- 134 Perwira PIP Semarang Ikut Pelantikan Terpadu Kemenhub 2024
- Bea Cukai Berikan Fasilitas KITE ke Perusahaan Pengolah Plastik Ini
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Tutup Gelaran SME Market 2024 Keempat di Bandung